TUBAN, Radar Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memiliki kesamaan semangat dalam mewujudkan daerah yang menjunjung tinggi budaya lokal. Minggu (20/3) malam, kedua pemimpin muda ini disatukan dalam panggung roadshow Gebyar Batik Pamekasan 2022 di Pendapa Krida Manunggal Tuban.
Gayung bersambut, dipilihnya Bumi Wali sebagai lokasi roadshow tidak lepas dari potensi batik Tuban dan komitmen bupati Lindra dalam membangun Kabupaten Tuban berlandaskan nilai-nilai agama, budaya, dan kearifan lokal.
Bupati Lindra menyampaikan, Tuban dan Pamekasan memiliki kesamaan dalam mengembangkan potensi dan kekhasan batik masing-masing. Berangkat dari kesamaan persepsi tersebut, Pemkab Tuban dan Pamekasan menjalin kolaborasi dan sinergi dalam mengembangkan potensi lokal.
‘’Setiap daerah memiliki motif (batik, Red) serta makna tersendiri yang perlu dikaji dan ditingkatkan,’’ tegas Mas Bupati, sapaan akrabnya.
Seakan tidak ingin melewatkan kesempatan dalam malam penuh budaya tersebut, bupati muda ini turut mempromosikan bermacam objek wisata di Tuban, baik wisata alam maupun kuliner dengan balutan nilai-nilai seni dan budaya khas Tuban.
‘’Sangat disayangkan jika berkunjung ke Tuban melewatkan berwisata dan menikmati kuliner khasnya,’’ ujar Mas Bupati kepada peserta roadshow.
Senada disampaikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Dalam kesempatan tersebut, bupati dari Kota Gerbang Salam ini menyatakan bahwa roadshow Gebyar Batik Pamekasan merupakan langkah dalam mengembangkan UMKM pada sektor seni dan budaya, baik untuk Kabupaten Pamekasan maupun Tuban.
‘’Harapannya, citra batik menjadi lebih modern, fashionable, dan kian digemari,’’ ujarnya.
Hadir membuka malam peragaan busana tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak. Istri wagub Emil Elestianto Dardak ini mengapresiasi pelaksanaan roadshow. Arumi mengatakan, roadshow dalam balutan fashion show merupakan ikhtiar kreatif dalam mengenalkan batik yang menjadi ciri khas di masing-masing daerah.
‘’Langkah ini wujud visioner-promosi yang kreatif dalam melestarikan batik yang menjadi identitas bangsa Indonesia di mata dunia,’’ungkapnya. (tok/ds)