27.6 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Car Free Night Disbudporapar Tuban

Kembali Hidupkan Seni, Budaya, dan Parekraf

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Tujuan Car Free Night (CFN) yang menghidupkan kembali panggung pertunjukan para seniman diwujudkan pada pergelaran kedua Sabtu (26/3) malam. CFN yang sukses diselenggarakan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban tersebut menghadirkan berbagai seniman Tuban untuk tampil di sekitar Patung Sembilan Kuda Taman Sleko.

Kepala Disbudporapar Tuban M. Emawan Putra mengatakan, CFN kedua adalah langkah awal untuk membangkitkan semangat para seniman Tuban. Hadir Clinic Fashion Design, para pemuda seniman lukis, puluhan duta tari, seniman musik tradisi, breaker atau seniman breakdance, dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf). ‘’Harapannya, ini menjadi langkah awal kembali hidupnya para seniman Tuban setelah pandemi selama dua tahun,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Bagi Wanita, Ini Tantangan Terberat Merantau

Acara yang menggandeng Cakra Ningrat Management selaku event organizer tersebut dibuka dengan pameran seni rupa dari Komunitas Seni Rupa Tuban (KOST) dan Clinic Fashion Design dari SMKN 2 Tuban yang dipamerkan di taman selatan. Selama pameran, digelar penampilan musik tradisi yang menampilkan musik khas Jawa Timur-an. Setelah CFN kedua dibuka oleh pembawa acara, dilanjutkan penampilan enam karakter yang menyajikan Tuban Batik Carnival. Mengingatkan kembali potensi batik Tuban yang mempesona.

Wawan sapaan akrabnya mengatakan, puluhan penari yang terpilih sebagai duta tari Tuban dilibatkan untuk melakukan flashmob atau tari masal. Selain tampil kompak, para penari itu juga mengajak penonton untuk menari remo dan lencir kuning yang merupakan khas Jawa Timur. ‘’Semua yang ditampilkan adalah putra-putri asli Tuban yang berbakat dan bertalenta untuk mengajak semua masyarakat kembali dekat dengan budaya dan seni,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Car Free Night (CFN) Lanjut atau Berhenti?

Tak hanya produk tradisional, kata pejabat lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ini, institusinya juga mengundang North Area Breakin, sebuah komunitas pemuda Tuban yang menguasai breakdance atau tari modern. Penampilan mereka ditutup dengan tampilan videotron kalender event Disbudporapar Tuban selama 2022 dan video 350 produk ekraf masyarakat yang bergeliat. ‘’Pergelaran CFN ini semoga menjadi titik bangkit para pelaku seni, budaya, dan parekraf di Tuban,’’ kata Wawan berharap. (yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Tujuan Car Free Night (CFN) yang menghidupkan kembali panggung pertunjukan para seniman diwujudkan pada pergelaran kedua Sabtu (26/3) malam. CFN yang sukses diselenggarakan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban tersebut menghadirkan berbagai seniman Tuban untuk tampil di sekitar Patung Sembilan Kuda Taman Sleko.

Kepala Disbudporapar Tuban M. Emawan Putra mengatakan, CFN kedua adalah langkah awal untuk membangkitkan semangat para seniman Tuban. Hadir Clinic Fashion Design, para pemuda seniman lukis, puluhan duta tari, seniman musik tradisi, breaker atau seniman breakdance, dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf). ‘’Harapannya, ini menjadi langkah awal kembali hidupnya para seniman Tuban setelah pandemi selama dua tahun,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Launching Taman Sleko, Mas Bupati Ungkap Makna Patung Sembilan Kuda

Acara yang menggandeng Cakra Ningrat Management selaku event organizer tersebut dibuka dengan pameran seni rupa dari Komunitas Seni Rupa Tuban (KOST) dan Clinic Fashion Design dari SMKN 2 Tuban yang dipamerkan di taman selatan. Selama pameran, digelar penampilan musik tradisi yang menampilkan musik khas Jawa Timur-an. Setelah CFN kedua dibuka oleh pembawa acara, dilanjutkan penampilan enam karakter yang menyajikan Tuban Batik Carnival. Mengingatkan kembali potensi batik Tuban yang mempesona.

Wawan sapaan akrabnya mengatakan, puluhan penari yang terpilih sebagai duta tari Tuban dilibatkan untuk melakukan flashmob atau tari masal. Selain tampil kompak, para penari itu juga mengajak penonton untuk menari remo dan lencir kuning yang merupakan khas Jawa Timur. ‘’Semua yang ditampilkan adalah putra-putri asli Tuban yang berbakat dan bertalenta untuk mengajak semua masyarakat kembali dekat dengan budaya dan seni,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Bagi Wanita, Ini Tantangan Terberat Merantau

Tak hanya produk tradisional, kata pejabat lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ini, institusinya juga mengundang North Area Breakin, sebuah komunitas pemuda Tuban yang menguasai breakdance atau tari modern. Penampilan mereka ditutup dengan tampilan videotron kalender event Disbudporapar Tuban selama 2022 dan video 350 produk ekraf masyarakat yang bergeliat. ‘’Pergelaran CFN ini semoga menjadi titik bangkit para pelaku seni, budaya, dan parekraf di Tuban,’’ kata Wawan berharap. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img