TUBAN, Radar Tuban – Pandemi Covid-19 yang masih merebak selama 2021 tak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian. Terbukti, perekonomian Tuban masih bisa survive.
Mengacu hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban, produk domestik regional bruto (PDRB) sejak Januari hingga Desember 2021, pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan 3,00 persen.
Pertumbuhan ekonomi 2021 menandakan aktivitas perputaran uang yang meningkat setelah pada 2020 lalu mengalami keterpurukan. Awal pandemi 2020 memang memukul telak semua sektor. Banyak usaha yang berhenti yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Selama 2020, ekonomi di Tuban mengalami kontraksi hingga 5,85 persen.
Kepala BPS Tuban Eko Mardiana mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Tuban selama 2021 dipengaruhi oleh beberapa lapangan usaha yang aktivitasnya tumbuh cukup baik setelah sempat terjatuh akibat dampak pandemi Covid-19 pada 2020.
‘’Pertumbuhan ekonomi pada 2021 terjadi di hampir seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha konstruksi yang masih terkontraksi sebesar 1,31 persen,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Selama 2021, kata Eko, enam sektor lapangan usaha mengalami pertumbuhan di atas 5 persen. Sektor pertama, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor. Kenaikan pertumbuhannya mencapai 8,38 persen.
‘’Sektor ini merupakan lapangan usaha yang punya kontribusi cukup besar bagi PDRB Tuban sebesar 14,01 persen,’’ ujar alumni Universitas Jember (Unej) itu.
Sektor kedua, lanjut Eko, kategori informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 8,16 persen. Disusul sektor ketiga lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 7,77 persen. Sektor keempat, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 6,29 persen. Sektor terakhir adalah jasa lainnya sebesar 5,76 persen dan jasa kesehatan serta kegiatan sosial sebesar 5,62 persen.
Lebih lanjut perempuan yang tinggal di Perum Gedongombo Permai Semanding ini menyampaikan, kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi justru mengalami peningkatan pertumbuhan signifikan selama dua tahun berturut-turut. Pertumbuhannya mencapai 8,88 persen pada 2020 dan 8,16 persen pada 2021.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuban Agung Tri Wibowo mengatakan, sejak memasuki PPKM level 1 pada 2021, roda perekonomian Tuban mulai berputar dan hidup. Imbasnya, perekonomian di Bumi Ronggalawe mengalami peningkatan.
‘’Masyarakat mulai bisa beraktivitas usaha, sehingga perputaran uang sudah pulih,’’ ujarnya.
Pada 2022 ini, Agung optimistis pertumbuhan ekonomi Tuban semakin meningkat seiring kebijakan bupati yang meminta agar kecamatan memiliki inovasi dan produk unggulan, sehingga bisa mengembangkan ekonomi masyarakat di masing-masing desa.
‘’Masyarakat akan berlomba-lomba membuat produk unggulan dan membuat ekonomi meningkat,’’ ujarnya.
Apalagi, kata Agung, jika Tuban tanpa pandemi dan pembatasan, kegiatan perekonomian bisa naik melebihi 2021. Apalagi, pada Idul Fitri nanti diperbolehkan mudik, perekonomian pun akan terkerek. Itu karena banyak pemudik datang dan perputaran ekonomi semakin meningkat. (fud/ds)