Kesibukan bekerja sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Jetak, Kecamatan Montong tetap membuat Himmatun Niam Arifiani semangat untuk berwirausaha. Meski setiap hari harus menempuh puluhan kilometer untuk mencapai tempat kerjanya, dia tetap menyempatkan waktunya untuk menjalankan bisnis parsel dan bingkisan. Bisnis tersebut dijalankan sepulang kerja dan hari libur.
Lulusan D-3 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya ini menjalankan bisnisnya sejak 2016 atau enam tahun silam. Pelanggannya tak hanya dari lokal Tuban. Sebagian dari luar kota.
Karena sudah dikenal, dia tak meninggalkan bisnisnya tersebut setelah bekerja di puskesmas.
”Kerja dan bisnis saya jalankan beriringan untuk menciptakan sumber lain sebagai persiapan masa depan,’’ katanya.
Cewek yang tinggal di Perumahan Karang Indah ini mengatakan, saat pagi, dia fokus bekerja sebagai ahli teknologi laboratorium medik di puskesmas. Sore hingga malam, rutinitasnya berlanjut untuk mengurus keluarga dan membuat bingkisan.
‘’Segala sesuatu jika dikerjakan dengan bahagia maka tidak akan terasa lelah,’’ kata Himma, sapaan akrabnya.
Dia mengatakan, bisnis parsel dipasarkan melalui media sosial dan e-commerce. Kebanyakan dipesan dalam partai besar untuk acara perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, perpisahan, dan acara-acara komunitas.
‘’Alhamdulillah sudah punya pelanggan dari Tuban, Jakarta, Lamongan, Jember, dan kota-kota lain,’’ tutur lulusan MAN 1 Tuban itu. (yud/ds)
Kesibukan bekerja sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Jetak, Kecamatan Montong tetap membuat Himmatun Niam Arifiani semangat untuk berwirausaha. Meski setiap hari harus menempuh puluhan kilometer untuk mencapai tempat kerjanya, dia tetap menyempatkan waktunya untuk menjalankan bisnis parsel dan bingkisan. Bisnis tersebut dijalankan sepulang kerja dan hari libur.
Lulusan D-3 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya ini menjalankan bisnisnya sejak 2016 atau enam tahun silam. Pelanggannya tak hanya dari lokal Tuban. Sebagian dari luar kota.
Karena sudah dikenal, dia tak meninggalkan bisnisnya tersebut setelah bekerja di puskesmas.
”Kerja dan bisnis saya jalankan beriringan untuk menciptakan sumber lain sebagai persiapan masa depan,’’ katanya.
Cewek yang tinggal di Perumahan Karang Indah ini mengatakan, saat pagi, dia fokus bekerja sebagai ahli teknologi laboratorium medik di puskesmas. Sore hingga malam, rutinitasnya berlanjut untuk mengurus keluarga dan membuat bingkisan.
- Advertisement -
‘’Segala sesuatu jika dikerjakan dengan bahagia maka tidak akan terasa lelah,’’ kata Himma, sapaan akrabnya.
Dia mengatakan, bisnis parsel dipasarkan melalui media sosial dan e-commerce. Kebanyakan dipesan dalam partai besar untuk acara perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, perpisahan, dan acara-acara komunitas.
‘’Alhamdulillah sudah punya pelanggan dari Tuban, Jakarta, Lamongan, Jember, dan kota-kota lain,’’ tutur lulusan MAN 1 Tuban itu. (yud/ds)