BIOSKOP NSC Ultima Tuban memberikan konfirmasi tertulis terkait dugaan abainya prokes. Dalam penjelasannya yang dikirim kepada Jawa Pos Radar Tuban, Manajer NSC Ultima Tuban Riza Yunuar menyampaikan, selaku manajemen NSC Tuban, pihaknya sejak awal telah berusaha menjaga penerapan prokes selama pandemi hingga libur Lebaran 2022. Yakni, mewajibkan penonton memakai masker, menjaga jarak, dan men-scan aplikasi PeduliLindungi sebagaimana instruksi pemerintah.
Terkait penayangan film KKN di Desa Penari, menurut penjelasan manajemen NSC, warga Tuban dan sekitarnya telah menunggu selama dua tahun karena sempat ada penundaan pemutaran bioskop di seluruh Indonesia. Sehingga, ketika rilis perdana film tersebut pada 30 April 2022, para penggemar film antusias menontonnya.
”Terkait membeludaknya penonton di film tersebut, sebenarnya telah kami antisipasi dengan petugas yang ada. Kendati demikian, animo penggemar film di luar prediksi kami, sehingga beredar video antrean sebelum bioskop buka hingga mengular ke area parkir,” tulis penjelasan manajemen NSC.
Untuk menjaga kondisi tetap stabil, lanjut Riza, akhirnya manajemen NSC bekerja sama dengan kepolisian untuk penjagaan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan.
Soal prokes, dia menegaskan bahwa telah mengimbau kepada semua penonton untuk memakai masker dan scan aplikasi PeduliLindungi. Bila ada yang lewat, menurut Riza, hal itu di luar kekuatan manajemen yang telah berusaha optimal menerapkan aturan dari pemerintah.
NSC juga mengemukakan jumlah penonton film KKN Desa di Penari berjumlah 800 orang dan filmnya tayang lima kali. Jumlah tersebut diikuti penonton film Dr Strange, yakni 300-500 orang per hari yang juga tayang lima kali.
Dibandingkan dengan bulan April atau puasa sebelumnya, jumlah penonton bioskop hanya 20 orang per hari. (ds)