TUBAN, Radar Tuban – Tawon dan ular merupakan dua satwa yang dilaporkan kerap mengusik warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mencatat sebanyak 238 tawon dan 30 ular yang dievakuasi selama 2021. Untuk sarang tawon langsung dibakar di sarangnya. Sementara untuk ular dievakuasi dan disimpan sebelum dilepaskan ke alam.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BPBD Tuban Yudi Irwanto mengatakan, 30 ular yang dievakuasi didominasi jenis sanca kembang atau piton. Selebihnya ular kayu, sawah, dan kobra.
Dia mengatakan, ular yang dievakuasi dikembalikan ke habitatnya di hutan yang jauh dari pemukiman. Sebagian dipelihara komunitas pecinta reptil. ‘’Untuk ular tidak pernah dibunuh. Selalu kami evakuasi untuk dirawat atau dikembalikan ke habitatnya di hutan yang jauh dari rumah,’’ kata dia.
Mantan kabag umum setda ini mengatakan, evakuasi ular nyaris tanpa kendala karena reptil tersebut lebih mudah dikendalikan. Berbeda dengan evakuasi tawon yang lebih sulit.
Dia menjelaskan, butuh persiapan khusus dalam melakukan evakuasi sarang tawon di rumah warga. Sebab, sengatan tawon bisa menembus baju damkar dan menyebabkan petugas harus mendapatkan perawatan medis. ‘’Evakuasi tawon harus malam hari saat tawon tidur dan tidak terlalu agresif,’’ jelasnya.
Yudi mengatakan, laporan warga terkait sarang tawon nyaris datang setiap hari. Bahkan, petugas pernah melakukan evakuasi tawon sehari hingga 12 kali. Untuk penanganan tawon, diperlakukan layaknya petugas saat memadamkan api. Semua personel menggunakan baju damkar dan pelindung kepala. Selanjutnya tawon langsung dibakar bersama sarangnya. ‘’Kami siagakan mobil damkar untuk antisipasi agar api yang membakar sarang tawon tidak membesar,’’ ujarnya.
Selama mengevakuasi ular, belum ada satu pun petugas yang digigit atau terkena bisanya. Namun, saat evakuasi tawon, sudah tak terhitung sengatan yang mendarat ke kepala dan tubuh petugas.
Dampak sengatan tawon tersebut mulai pusing, muntah-mutah, gatal, hingga tak sadarkan diri. ‘’Meski menggunakan baju damkar atau pakaian yang tebal, beberapa sengatan tawon tetap tembus ke tubuh. Jadi ini lebih berbahaya,’’ kata dia.(yud/ds)