TUBAN, Radar Tuban –Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, banjir rob terjadi hampir di seluruh pesisir Jawa Timur. Dia memprediksi rob masih berlangsung hingga lima hari ke depan.
Pemicunya, terang Zem, panggilan akrabnya, full flower blood moon atau fenomena alam yang menjadikan posisi matahari, bumi, dan bulan berada di garis sejajar. Jaraknya pun terdekat dengan bumi.
‘’Fenomena ini menyebabkan gravitasi bulan lebih kuat, sehingga memicu tarikan air pasang lebih tinggi dan menyebabkan rob,’’ jelasnya.
Pejabat kelahiran Papua ini menyampaikan, fenomena alam tersebut diperparah dengan kondisi peralihan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau yang memicu angin lebat. Perpaduan fenomena alam dan peralihan musim ini menjadikan gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya.
Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini memastikan banjir rob yang melanda Tuban adalah fenomena alam biasa. Tidak ada tanda-tanda tsunami seperti yang dikhawatirkan masyarakat di media sosial.
Zem menjelaskan, salah satu tanda tsunami adalah jika ada gempa bumi di tengah laut. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi aktivitas di sekitar laut karena gelombang tinggi masih tak menentu. ‘’Untuk nelayan diimbau tidak melaut. Demikian pula masyarakat lebih baik menjauhi gelombang yang ganas,’’ tegasnya.(yud/ds)
TUBAN, Radar Tuban –Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, banjir rob terjadi hampir di seluruh pesisir Jawa Timur. Dia memprediksi rob masih berlangsung hingga lima hari ke depan.
Pemicunya, terang Zem, panggilan akrabnya, full flower blood moon atau fenomena alam yang menjadikan posisi matahari, bumi, dan bulan berada di garis sejajar. Jaraknya pun terdekat dengan bumi.
‘’Fenomena ini menyebabkan gravitasi bulan lebih kuat, sehingga memicu tarikan air pasang lebih tinggi dan menyebabkan rob,’’ jelasnya.
Pejabat kelahiran Papua ini menyampaikan, fenomena alam tersebut diperparah dengan kondisi peralihan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau yang memicu angin lebat. Perpaduan fenomena alam dan peralihan musim ini menjadikan gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya.
Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini memastikan banjir rob yang melanda Tuban adalah fenomena alam biasa. Tidak ada tanda-tanda tsunami seperti yang dikhawatirkan masyarakat di media sosial.
- Advertisement -
Zem menjelaskan, salah satu tanda tsunami adalah jika ada gempa bumi di tengah laut. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi aktivitas di sekitar laut karena gelombang tinggi masih tak menentu. ‘’Untuk nelayan diimbau tidak melaut. Demikian pula masyarakat lebih baik menjauhi gelombang yang ganas,’’ tegasnya.(yud/ds)