27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Waspada, Gelombang Tinggi dan Hujan Disertai Angin Akan Terjadi Bersamaan

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Selain fenomena full flower blood moon atau sejajarnya antara bumi, bulan, dan matahari yang mengakibatkan banjir rob di pesisir utara Pulau Jawa, saat ini juga terjadi fenomena perigee. Dalam istilah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perigee adalah jarak terdekat bulan ke bumi. Fenomena ini mendorong terciptanya gelombang dan angin laut yang lebih kencang dari biasanya.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama menjelaskan, peringatan dini dikeluarkan institusinya mulai kemarin (24/5) hingga 29 Mei mendatang.

Peringatan tersebut terkait kondisi pasang air laut yang masih tinggi dan hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Hujan lebat disertai angin diprediksi sering terjadi pada kisaran pukul 14.30 – 17.30.

‘’Prakiraan model gelombang laut ini berkorelasi erat dengan data angin kencang yang melanda Tuban,’’ ujarnya.

Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini mengungkapkan, radar cuaca menangkap sekumpulan awan yang mendekat sekitar Kecamatan Senori, Montong, Rengel, Plumpang, Widang, dan Grabagan. Potensi hujan disertai angin diperkirakan terjadi dalam waktu dekat. Sekitar 23 – 25 Mei.

Baca Juga :  Airlangga: KIB Siap Sambut Partai Non-Parlemen Bergabung

”Akan ada dua kejadian secara bersamaan yang mengakibatkan air laut pasang maksimum dan gelombang tinggi disertai angin,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Zem mengemukakan, proses terbentuknya gelombang laut berasal dari angin. Prakiraan model angin menunjukkan bahwa kecepatan angin yang pada hari-hari biasa hanya 2 knot naik menjadi 5 – 20 knot atau meningkat dua hingga sepuluh kali lipat. Prakiraan model gelombang laut juga berkolerasi erat dengan data angin. Yakni, terjadi kenaikan tinggi gelombang sebesar 0,50 – 1,75 meter.

‘’Nilai kecepatan angin dan gelombang ini lebih tinggi dari kondisi normalnya,’’ kata pejabat kelahiran Papua itu.

Zem mengatakan, berdasarkan analisa institusinya, ketinggian gelombang laut menjadi 0,5 – 1,50 meter. Sedangkan kecepatan angin tercatat mulai 10 – 15 knot atau 18 – 28 kilometer per jam. Catatan ketinggian gelombang dan kecepatan angin tersebut terjadi pada pukul 10. 00, 13.00, dan 16.00. Pada tiga waktu tersebut, tinggi gelombang dan angin terpantau lebih mengganas dari sebelumnya.

Baca Juga :  Tekan Diska, Tuban Layak Naik ke Nindya

‘’Fenomena alam ini diperkirakan masih terjadi hingga akhir Mei,’’ ujarnya.

Banjir rob yang menyapu sepanjang pesisir Laut Jawa sejak  sejak Jumat (20/5) menenggelamkan sebagian bibir pantai. Dilaporkan, sejumlah wisata bahari dan kawasan pemukiman di sejumlah desa di pesisir Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, dan Palang terendam air laut. Kondisi ini memaksa sebagian warga mengungsi.

Banjir rob juga merusak rumah-rumah warga, tangkis penahan gelombang, dan menggerus daratan. Bahkan, lintasan sepatu roda di area Mangrove Center di Desa/Kecamatan Jenu hancur akibat disapu gelombang tinggi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji mencatat dampak banjir rob merendam 172 rumah.  Rinciannya, Kecamatan Tuban (1 rumah), Kecamatan Jenu (45 rumah), Kecamatan Tambakboyo (80 rumah), dan Kecamatan Bancar (20 rumah). (yud/fud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Selain fenomena full flower blood moon atau sejajarnya antara bumi, bulan, dan matahari yang mengakibatkan banjir rob di pesisir utara Pulau Jawa, saat ini juga terjadi fenomena perigee. Dalam istilah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perigee adalah jarak terdekat bulan ke bumi. Fenomena ini mendorong terciptanya gelombang dan angin laut yang lebih kencang dari biasanya.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama menjelaskan, peringatan dini dikeluarkan institusinya mulai kemarin (24/5) hingga 29 Mei mendatang.

Peringatan tersebut terkait kondisi pasang air laut yang masih tinggi dan hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Hujan lebat disertai angin diprediksi sering terjadi pada kisaran pukul 14.30 – 17.30.

‘’Prakiraan model gelombang laut ini berkorelasi erat dengan data angin kencang yang melanda Tuban,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini mengungkapkan, radar cuaca menangkap sekumpulan awan yang mendekat sekitar Kecamatan Senori, Montong, Rengel, Plumpang, Widang, dan Grabagan. Potensi hujan disertai angin diperkirakan terjadi dalam waktu dekat. Sekitar 23 – 25 Mei.

Baca Juga :  Pelebaran Jalan Suhat Menunggu ACC Bupati

”Akan ada dua kejadian secara bersamaan yang mengakibatkan air laut pasang maksimum dan gelombang tinggi disertai angin,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Zem mengemukakan, proses terbentuknya gelombang laut berasal dari angin. Prakiraan model angin menunjukkan bahwa kecepatan angin yang pada hari-hari biasa hanya 2 knot naik menjadi 5 – 20 knot atau meningkat dua hingga sepuluh kali lipat. Prakiraan model gelombang laut juga berkolerasi erat dengan data angin. Yakni, terjadi kenaikan tinggi gelombang sebesar 0,50 – 1,75 meter.

‘’Nilai kecepatan angin dan gelombang ini lebih tinggi dari kondisi normalnya,’’ kata pejabat kelahiran Papua itu.

Zem mengatakan, berdasarkan analisa institusinya, ketinggian gelombang laut menjadi 0,5 – 1,50 meter. Sedangkan kecepatan angin tercatat mulai 10 – 15 knot atau 18 – 28 kilometer per jam. Catatan ketinggian gelombang dan kecepatan angin tersebut terjadi pada pukul 10. 00, 13.00, dan 16.00. Pada tiga waktu tersebut, tinggi gelombang dan angin terpantau lebih mengganas dari sebelumnya.

Baca Juga :  Pekan Ini Masih Hujan dan Angin Kencang

‘’Fenomena alam ini diperkirakan masih terjadi hingga akhir Mei,’’ ujarnya.

Banjir rob yang menyapu sepanjang pesisir Laut Jawa sejak  sejak Jumat (20/5) menenggelamkan sebagian bibir pantai. Dilaporkan, sejumlah wisata bahari dan kawasan pemukiman di sejumlah desa di pesisir Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, dan Palang terendam air laut. Kondisi ini memaksa sebagian warga mengungsi.

Banjir rob juga merusak rumah-rumah warga, tangkis penahan gelombang, dan menggerus daratan. Bahkan, lintasan sepatu roda di area Mangrove Center di Desa/Kecamatan Jenu hancur akibat disapu gelombang tinggi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji mencatat dampak banjir rob merendam 172 rumah.  Rinciannya, Kecamatan Tuban (1 rumah), Kecamatan Jenu (45 rumah), Kecamatan Tambakboyo (80 rumah), dan Kecamatan Bancar (20 rumah). (yud/fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img