TIDAK terasa, sudah delapan tahun Jawa Pos Radar Tuban berdiri. Tepatnya sejak 4 Juni 2014 lalu. Selama delapan tahun ini, Jawa Pos Radar Tuban hadir sebagai media opinion
leader selalu berusaha menyuguhkan berita-berita yang mencerdaskan.
Kemarin (4/6), puncak peringatan HUT ke-8 Jawa Pos Radar Tuban digelar sederhana. Potong tumpeng bersama seluruh karyawan. Sehari sebelumnya dilaksanakan santunan anak-anak yatim piatu. Meski sederhana, rangkaian kegiatan HUT surat kabar yang memiliki tagline: Korane Wong Tuban ini tetap terasa istimewa dan bermakna.
Ucapan selamat serta doa mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari Bupati Aditya Halindra Faridzky.
Selain menyampaikan ucapan ulang tahun ke-8 untuk Radar Tuban, bupati muda ini berharap Jawa Pos Radar Tuban selalu menyuguhkan berita-berita yang ter-update dan akurat. Juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam menyampaikan
berita-berita yang mencerdaskan kepada masyarakat.
‘’Sukses selalu untuk Radar Tuban,’’ tutur Mas Bupati—begitu karib disapa.
Terima kasih banyak, Mas Bupati. Sukses dan sehat selalu, serta selalu mendapat kemudahan dalam menjalankan pemerintahan. Salam dari meja redaksi dan seluruh karyawan Jawa Pos Radar Tuban.
Selain genap sewindu dan angka delapan yang memiliki makna baik—membawa keberuntungan, rezeki, serta kesuksesan. Momen peringatan HUT ke-8 Radar Tuban pada tahun ini juga terasa istimewa. Sebab, pada tahun ini juga Jawa Pos Radar Tuban resmi menjadi perusahaan media yang mandiri. Memiliki badan hukum sendiri.
Tidak hanya soal pengelolaan dan manajemen perusahaan terpisah dari Radar Bojonegoro. Tapi sudah benar-benar menjadi perusahaan sendiri. Ibarat istilah, sudah membangun rumah tangganya sendiri. Memiliki “KK (Kartu Keluarga)” sendiri. Tepatnya sejak 1 Januari 2022 lalu.
Sebut saja waktu tujuh tahun menuju kemandirian perusahaan adalah masa transisi. Dan, di 2022 ini Radar Tuban dinilai sudah layak menjadi perusahaan sendiri. Tentu, sebelum ada keputusan dari Jawa Pos Radar—induk perusahaan untuk memandirikan Radar Tuban sudah ada pertimbangan yang matang. Sebagaimana yang disampaikan General Manager Jawa Pos Radar Tuban Tulus Widodo dalam puncak peringatan HUT
ke-8 kemarin.
Tulus—sapaan akrabnya menyampaikan, satu di antara pertimbangan mayor yang menjadi dasar JPR memandirikan Radar Tuban adalah peluang potensi yang ada di
Tuban. Diyakini dan sudah melalui kajian yang luas, kelak—diawali dari lima tahun ke depan, Tuban akan menjadi episentrum industri tanah air.
Satu hal yang tampak jelas adalah pembangunan megaproyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) di kawasan industri Kecamatan Jenu. Proyek strategis nasional ini diyakini membawa multiplier effect yang luar biasa untuk Kota Legen—sebutan yang
layak disematkan untuk Tuban. Sudah otomatis mega proyek GRR akan memicu banyak proyek-proyek besar yang berdiri di Tuban.
Tidak perlu menunggu nanti, beberapa proyek pendukung industri di Tuban sudah disiapkan dan di-planning dari sekarang. Di antaranya, jalan tol Demak-Tuban, rel kereta api, apartemen, hotel bintang lima, rumah sakit internasional, hingga pusat-pusat perbelanjaan yang akan dibangun tidak jauh dari kawasan industri Jenu.
Sekali lagi, semua itu disiapkan dan dirancang dalam menyambut Kota Legen di masa mendatang—Tuban future. Tepatnya, lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Gambaran Kabupaten Tuban sebagai episentrum kawasan industri tanah air sudah
tampak dari sekarang. Megaproyek dengan nilai investasi ratusan triliun sudah ditanam. Dan saat itulah Tuban bersiap untuk rebound—bangkit dan melambung tinggi. Utamanya dalam sisi ekonomi dan sumber daya manusia (SDM).
Sejalan dengan semangat Tuban future atau Tuban di masa mendatang tersebut, Jawa Pos Radar Tuban juga memiliki tekad yang sama. Yakni, Jawa Pos Radar Tuban Rebound. Ini sekaligus menjadi tagline semangat kami dalam memperingati HUT ke-8.
Rebound: Semangat untuk bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, dan semangat untuk melambung tinggi—menjadi perusahaan media yang terus berkembang dengan ranting-ranting yang rindang nan menyejukkan. (tok)