TUBAN, Radar Tuban – SMP Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban baru saja menggelar acara purnasiswa kelas IX. Acara yang dikemas dalam Graduation and Haflatul Quran SMP BAS Tuban tersebut diselenggarakan di lantai empat Ma’had Bahrul Huda Tuban, Sabtu (4/6). Tema yang diangkat, Di Bumi Tak Dikenal, Di Langit Tenar.
Hadir KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar), ulama muda kharismatik yang sekaligus pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, Kediri. Hadir juga Pengasuh sekaligus Pembina Yayasan Bahrul Huda KH Fathul Huda yang didampingi
istri Qodiriyah Fathul Huda.
Berikutnya, Ketua Yayasan Bahrul Huda sekaligus Direktur LPI BAS Tuban Drs. H. M. Rowi, Ketua Komite SMP BAS Tuban dr. Didik Suharsoyo, perwakilan disdik, dan seluruh tamu undangan.
Acara dipandu oleh tiga siswa yang membawakan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Setelah melantunkan salawat dan pujian kepada Allah SWT, acara dilanjutkan dengan menampilkan berbagai tari kreasi yang disuguhkan para siswa SMP BAS Tuban.
Pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada siswa berprestasi.
Kepala SMP BAS Tuban Sya’roni, SE mengatakan, peserta didik selalu didampingi
untuk menggapai cita-cita dengan modal wawasan yang luas dan akhlak yang baik. Itu sesuai visi SMP BAS Tuban, yakni terbentuknya anak berkepribadian muslim dan berprestasi optimal.
SMP BAS Tuban merupakan SMP Islam unggulan yang menerapkan sistem boarding atau ma’had. Dalam pembelajarannya, lembaga pendidikan ini menerapkan kurikulum dinas pendidikan dan kurikulum ma’had atau pondok.
Lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengatakan, desain kurikulum pembelajaran merupakan perpaduan kurikulum 2013 yang difokuskan pada mata pelajaran mengikuti disdik, bahasa Arab, pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, serta kurikulum pembelajaran ma’had. Meliputi penanaman dan pembiasaan nilai-nilai Alquran, pendidikan tahsin dan tanfidzul Quran (minimal 3 juz), pembelajaran kitab kuning, pembelajaran dan pembiasaan berbahasa Arab dan Inggris.
Ketua Yayasan Bahrul Huda Drs. H. M. Rowi, M.Si mengatakan, pendidikan di LPI BAS Tuban menerapkan pendidikan otak kanan – otak kiri dan pembelajaran dunia wal akhirat.
Dia menyampaikan, momentum purnasiswa selalu menjadi hari yang membahagiakan karena dapat melihat buah hatinya melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. ‘’Insya Allah pendidikan di SMP BAS Tuban sudah dipersiapkan
matang, mencetak siswa unggul akademis dan religius,’’ tegasnya.
Sementara itu, Pengasuh Ma’had Bahrul Huda KH Fathul Huda mengatakan, pendidikan di SMP BAS Tuban menerapkan sistem pendidikan reguler berbasis pesantren. Alasan SMP BAS Tuban berbasis pesantren karena bertujuan untuk mendapatkan berkah dalam setiap pembelajarannya.
‘’Semua ulama selalu mengajar menggunakan hati. Segala sesuatu yang keluar dari hati akan bisa masuk ke dalam hati. Hati punya kekuatan 80 kali dari akal,’’ tuturnya.
Dalam tausyiahnya, Kiai Huda mengemukakan, karakter anak bisa terbentuk melalui kebiasaan. Pembentukan karakter salah satunya bisa dilakukan melalui pesantren. Di pesantren, banyak kebiasaan positif yang dilakukan kepada siswa.
‘’Banyak lulusan BAS Tuban yang mengisi kursi di bidang kedokteran, TNI angkatan
darat, dan berbagai macam (disiplin ilmu) karena hafalan Alquran dan pengetahuan
akademis yang baik,’’ tuturnya.
Acara kelulusan siswa dilanjutkan dengan tausyiah KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kau tsar) yang mengedukasi terkait pentingnya mencari ilmu akademis sekaligus agama di pesantren. Menurut dia, pesantren merupakan satu-satunya tempat untuk me nemukan ilmu dunia dan akhirat sekaligus.
“Manfaat mondok bisa mendapatkan ilmu aka demis, agama, dan karakter yang bagus melalui pembiasaan kegiatan positif,” tuturnya.
Selama acara juga diikuti pem berian penghargaan kepada para tanfidz yang berhasil menghafalkan Al quran dan peraih nilai akademis terbaik. (yud/ds)