27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Pendaftar PPDB Siswa Miskin Lebih Banyak Dibanding Siswa Berprestasi

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Pendaftar jalur siswa miskin atau afirmasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD dan SMP membeludak. Mengacu data Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, pendaftar siswa miskin terbanyak dari jalur yang lain.

Hingga kemarin (15/6) pukul 12.00, untuk jenjang SD, pendaftar jalur siswa miskin terisi 67 siswa dari kuota 2.310 kursi. Sedangkan jalur perpindahan orang tua baru terisi 27 siswa dari kuota 610 siswa.

Jumlah pendaftar siswa miskin pada jenjang SMP lebih fantastis. Dari total pagu 1.392 kursi, terisi 1.382 siswa atau hanya tersisa 10 kursi saja. Sedangkan pendaftar dari jalur prestasi hanya terisi 890 siswa dari kuota 1.856 kursi dan perpindahan orang tua (mutasi) hanya terisi 44 siswa dari kuota 464 kursi. Jumlah yang terdata dipastikan meningkat karena PPDB tahap pertama baru ditutup tadi malam pukul 00.00.

Mengacu data PPDB tahap pertama tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa berstatus miskin jauh lebih banyak daripada siswa berprestasi. Mengacu Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2022 tentang Tata Cara PPDB TK, SD, dan SMP, syarat siswa mendaftar jalur afirmasi adalah dengan membuktikan keikutsertaan program bantuan sosial dari pemerintah. Antara lain, kartu Indonesia pintar, kartu keluarga sejahtera, surat keterangan tidak mampu, dan sebagainya.

Baca Juga :  Oktober, 41 Armada Angkutan Pelajar Bakal Beroperasi di Lima Trayek

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Abdul Rakhmat menjelaskan, pendaftar jalur afirmasi tahun ini membeludak. Dia belum bisa memastikan apakah melonjaknya pendaftar dari jalur siswa papa tersebut karena pandemi atau faktor lainnya.

Menurut dia, siswa yang mempunyai kartu program bantuan pemerintah sudah bisa digunakan untuk mendaftar jalur afirmasi. Afirmasi adalah program pemerintah untuk mendorong siswa kurang mampu agar sekolah.

Mantan kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Kawasan Pemukiman, dan Perumahan Rakyat Tuban ini mengemukakan, pendaftar siswa miskin akan dikroscek ulang. Tujuannya untuk memastikan kevalidan data yang dikumpulkan. Data yang diserahkan kepada panitia PPDB akan divalidasi dengan data di dinas sosial (dinsos).

‘’Akan dikroscek kembali, sehingga yang diterima jalur afirmasi dipastikan memang yang berhak,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Pengumuman Kelulusan SMA – SMK 5 Mei, Dilarang Konvoi dan Corat-Coret Seragam

Jika pendaftar afirmasi melebihi kuota, kata Rakhmat, sapaan akrabnya, maka siswa dengan jarak rumah terjauh dari lokasi sekolah bisa dinyatakan tidak lolos.

Bagaimana dengan siswa yang belum lolos PPDB tahap pertama? Dia menyampaikan, mereka diberi kesempatan untuk mendaftar lagi pada PPDB tahap kedua yang dibuka pada 20 – 22 Juni. Sedangkan yang sudah diterima pada PPDB tahap pertama tidak bisa mendaftar lagi pada tahap kedua karena sistem sudah mencatatnya.

Terkait minimnya pendaftar jalur prestasi, Rakhmat memaklumi. Selama pandemi Covid-19, sangat minim kejuaraan atau kompetisi. Terlebih, tidak semua kompetisi bisa digelar daring. Dengan pagu sebesar itu, menurut dia, seharusya calon siswa lebih mudah masuk ke SMPN dengan jalur prestasi. Namun, sayangnya pendaftar jalur prestasi masih sangat minim. Banyak orang tua siswa yang justru berbondong-bondong mendaftar melalui jalur afirmasi.

‘’Pendaftar jalur afirmasi benar-benar di luar ekspektasi,’’ kata dia. (yud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Pendaftar jalur siswa miskin atau afirmasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD dan SMP membeludak. Mengacu data Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, pendaftar siswa miskin terbanyak dari jalur yang lain.

Hingga kemarin (15/6) pukul 12.00, untuk jenjang SD, pendaftar jalur siswa miskin terisi 67 siswa dari kuota 2.310 kursi. Sedangkan jalur perpindahan orang tua baru terisi 27 siswa dari kuota 610 siswa.

Jumlah pendaftar siswa miskin pada jenjang SMP lebih fantastis. Dari total pagu 1.392 kursi, terisi 1.382 siswa atau hanya tersisa 10 kursi saja. Sedangkan pendaftar dari jalur prestasi hanya terisi 890 siswa dari kuota 1.856 kursi dan perpindahan orang tua (mutasi) hanya terisi 44 siswa dari kuota 464 kursi. Jumlah yang terdata dipastikan meningkat karena PPDB tahap pertama baru ditutup tadi malam pukul 00.00.

Mengacu data PPDB tahap pertama tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa berstatus miskin jauh lebih banyak daripada siswa berprestasi. Mengacu Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2022 tentang Tata Cara PPDB TK, SD, dan SMP, syarat siswa mendaftar jalur afirmasi adalah dengan membuktikan keikutsertaan program bantuan sosial dari pemerintah. Antara lain, kartu Indonesia pintar, kartu keluarga sejahtera, surat keterangan tidak mampu, dan sebagainya.

Baca Juga :  Belajar Berniaga

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Abdul Rakhmat menjelaskan, pendaftar jalur afirmasi tahun ini membeludak. Dia belum bisa memastikan apakah melonjaknya pendaftar dari jalur siswa papa tersebut karena pandemi atau faktor lainnya.

- Advertisement -

Menurut dia, siswa yang mempunyai kartu program bantuan pemerintah sudah bisa digunakan untuk mendaftar jalur afirmasi. Afirmasi adalah program pemerintah untuk mendorong siswa kurang mampu agar sekolah.

Mantan kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Kawasan Pemukiman, dan Perumahan Rakyat Tuban ini mengemukakan, pendaftar siswa miskin akan dikroscek ulang. Tujuannya untuk memastikan kevalidan data yang dikumpulkan. Data yang diserahkan kepada panitia PPDB akan divalidasi dengan data di dinas sosial (dinsos).

‘’Akan dikroscek kembali, sehingga yang diterima jalur afirmasi dipastikan memang yang berhak,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Sebelum Lulus, 606 Siswa SMKN 2 Tuban Sudah Diterima Kerja

Jika pendaftar afirmasi melebihi kuota, kata Rakhmat, sapaan akrabnya, maka siswa dengan jarak rumah terjauh dari lokasi sekolah bisa dinyatakan tidak lolos.

Bagaimana dengan siswa yang belum lolos PPDB tahap pertama? Dia menyampaikan, mereka diberi kesempatan untuk mendaftar lagi pada PPDB tahap kedua yang dibuka pada 20 – 22 Juni. Sedangkan yang sudah diterima pada PPDB tahap pertama tidak bisa mendaftar lagi pada tahap kedua karena sistem sudah mencatatnya.

Terkait minimnya pendaftar jalur prestasi, Rakhmat memaklumi. Selama pandemi Covid-19, sangat minim kejuaraan atau kompetisi. Terlebih, tidak semua kompetisi bisa digelar daring. Dengan pagu sebesar itu, menurut dia, seharusya calon siswa lebih mudah masuk ke SMPN dengan jalur prestasi. Namun, sayangnya pendaftar jalur prestasi masih sangat minim. Banyak orang tua siswa yang justru berbondong-bondong mendaftar melalui jalur afirmasi.

‘’Pendaftar jalur afirmasi benar-benar di luar ekspektasi,’’ kata dia. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img