Radartuban.jawapos.com – Para calon jemaah haji (CJH) tidak hanya dihadapkan pada suhu ekstrem yang mencapai 43-44 derajat Celsius, tapi juga badai pasir yang menyapu Kota Makkah.
Kondisi cuaca yang tidak menentu tersebut, kemarin (22/6) disampaikan Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Tuban Ashabul Yamin menyusul laporan yang diterima dari Tanah Suci. Namun begitu, Yamin—sapaan akrabnya, memastikan seluruh jemaah haji asal Tuban dalam keadaan baik dan sehat.
Diterangkan Yamin, badai debu yang terkadang muncul dalam durasi sekitar satu dua jam itu berlangsung saat sore. Sedangkan suhu ekstrem berlangsung siang. ‘’Kami selalu meng-update informasi dari Makkah. Alhamdulillah, meski dengan cuaca yang tidak menentu tersebut, semua jemaah dikabarkan dalam keadaan baik dan sehat,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban sekaligus menjadi kabar baik untuk keluarga jemaah yang ada di Tuban.
Disaat kondisi seperti itu, terang Yamin, petugas pendamping haji bekerja ekstra untuk mengingatkan jemaah agar selalu memakai alas kaki dan masker. Sebab, badai pasir bisa datang sewaktu-waktu.
‘’Jemaah (asal Tuban, Red) cukup tertib dan selalu menaati apa yang disampaikan petugas,’’ terang pejabat Kemenag asal Desa Kradenan, Kecamatan Palang itu.
Ditanya soal perkembangan kondisi jemaah yang sebelumnya mengalami kaki melepuh akibat tidak menggunakan alas kaki, alumnus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang mengabarkan, kondisi jemaah yang mengalami kaki melepuh sudah membaik.
‘’Alhamdulillah, sudah tidak lagi menggunakan kursi roda,’’ katanya.
Untuk saat ini, terang Yamin, jemaah masih menjalankan sejumlah ibadah sunah sembari menunggu puncak haji 9 Zulhijjah nanti. (fud/tok)