Radartuban.jawapos.com – Keluarga KH Arrazy Hasyim alias Buya Arrazy sudah mengikhlaskan kematian HS, inisial putra keduanya akibat tanpa sengaja tertembak pistol yang dimainkannya bersama HF, kakak kandungnya, Rabu (22/6) siang. Pernyataan ikhlas keluarga ulama kharismatik tersebut dikutip melalui Kasatreskrim Polres AKP M. Gananta.
‘’Pihak keluarga Buya Arrazy maupun istrinya sudah mengikhlaskan kepergian putra keduanya,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban. Keluarga Buya Arrazy, kata Gananta, juga menganggap insiden tersebut sebagai musibah di luar dugaan. Karena itu, pihak keluarga meminta untuk tidak memperpanjang kabar duka tersebut. Bahkan, mereka langsung memakamkan jenazah si buyung tanpa otopsi.
‘’Keluarga sudah mengikhlaskan dan menganggap ini musibah yang tidak diharapkan,’’ kata dia.
Karena sudah ikhlas, lanjut mantan kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini, keluarga almarhum tidak mempermasalahkan di kemudian hari.
Kemarin, Jawa Pos Radar Tuban berusaha meminta konfirmasi langsung kepada Buya Arrazy dan keluarganya. Jangankan menemuinya, baru mendekati rumah mertuanya yang berdinding putih dan berkeramik coklat, wartawan koran ini langsung disambut lima santri bersarung dan berkopiah di depan Musala Bahrun Najah. Musala ini berhadap-hadapan dengan rumah mertua Buya Arrazy.
‘’Kami dapat arahannya untuk media, kami tidak memberikan statement dulu. Kami mohon pengertiannya ya, Mas (masih berduka, Red),’’ ujar santun salah satu santri tersebut.
Santri itu juga mengatakan, pihak keluarga masih sangat terpukul dengan musibah tersebut. Itu karena kejadiannya sangat tiba-tiba. Karena tujuan awal Buya Arrazy bersama istrinya Eli Ermawati dan ketiga anaknya datang ke rumah mertuanya di Desa/Kecamatan Palang, Tuban untuk menghadiri kegiatan pengajian haflah akhirussanah atau purnasiswa di Ponpes Al-Musthofawiyah Palang yang tak jauh dari kediaman mertuanya pada Selasa (21/6). Kemudian, Rabu (22/6) siang peristiwa nahas itu terjadi. (yud/fud/ds)