Radartuban.jawapos.com – Mbah Salmo, 62, warga miskin Desa Guwoterus, Kecamatan Montong yang dipolisikan kadesnya, diagendakan kembali datang ke Polsek Montong, Selasa (19/7) besok.
Dalam surat yang ditandatangani Kapolsek Montong Iptu Haryono tertulis agenda pemanggilan tersebut untuk mediasi dengan Pudji, kepala desa yang melaporkannya ke polisi. Turut dihadirkan Pudji, selaku pelapor kasus tersebut.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Mbah Salmo memastikan akan datang memenuhi panggilan tersebut. Kakek lima anak, lima cucu, dan dua cicit ini mengaku bersedia meminta maaf kepada kepala desa dan perangkatnya dengan syarat. Yakni, harus ada pembenahan distribusi bantuan sosial agar tepat sasaran.
‘’Selama yang kaya masih dapat bansos dan yang miskin tidak mendapat haknya, saya tidak akan meminta maaf,’’ tegasnya.
Kakek yang sehari-harinya berjualan di warung kopi ini juga mengaku siap jika kasusnya naik ke penyidikan. Mbah Salmo mengungkapkan, ada sejumlah lembaga bantuan hukum (LBH) yang siap mendampingi sekaligus mengawal kasusnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Guwoterus Pudji mengaku enggan mencabut aduannya ke polisi. Dia menegaskan, pelaporannya tersebut untuk membuat Mbah Salmo jera. Menurut dia, terlapor harus bertanggung jawab atas tulisannya di media sosial.
‘’Laporan ini akan jalan terus. Nantinya akan seperti apa, itu dilihat nanti,’’ ujar kepala desa dua periode itu.
Kepala desa yang juga pengusaha palawija ini mengatakan, dilaporkannya Mbah Salmo ke polisi bukan semata-mata karena tuntutan bansos yang ditulis di Facebook. Lebih dari itu, Pudji menilai Mbah Salmo sudah kelewat batas dalam mencaci dirinya dan perangkat desa.
Terkait pembenahan distribusi bansos yang dituntut Mbah Salmo, Pudji mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkab Tuban untuk menyerahkan data sejumlah warganya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mbah Salmo yang tak mendapatkan bantuan sosial mengeluh di Facebook. Bukannya diperhatikan, kritik Mbah salmo yang diselipi cacian itu justru berujung laporan polisi. Ketika kasus tersebut mengemuka, Mbah Salmo juga membongkar indikasi ketidakberesan distribusi bansos kepada orang-orang mampu di desanya. (yud/ds)