Radartuban.jawapos.com – Demam layangan di Tuban membuat sebagian orang tak memedulikan keselamatan orang lain. Terutama para anak-anak dan remaja yang memainkan layangan di tempat yang tidak seharusnya, seperti di tepi jalan atau di dekat tiang listrik. Selain membahayakan diri sendiri, senar layangan juga dapat membahayakan orang lain yang melintas.
Seperti yang dialami Hadi Purwanto, 41, warga Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding. Hadi menjadi korban demam layangan yang belakangan marak di Tuban. Saat dia hendak pulang ke rumahnya, tiba-tiba ada anak seusia SMP sedang bermain layangan di sekitar Kantor Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. Benang layangan anak itu melintang di jalan dan melilit leher Hadi.
Karena tak kasat mata, Hadi tetap melajukan kendaraannya. Hingga sekitar 10 meter berjalan, Hadi baru terasa ada senar yang melilit lehernya. Persis di bawah helm. Beruntung pria yang kesehariannya pebisnis Legen kemasan itu tak sampai terjatuh. Dia sempat berhenti
dan melihat siapa yang memainkan layangan tersebut. Setelah tahu dimainkan oleh anak seusia SMP, Hadi turun dari sepeda motor dan menemui kedua orang tuanya.
‘’Bapak anak itu mengaku mendapatkan layangan dari nemu di jalan hingga dimainkan anak nya,’’ kata dia.
Pria yang juga pelatih kempo ini mengalami luka sayatan dan luka terbuka sekitar 20 centimeter di leher. Agar tidak infeksi, Hadi memeriksakan ke dokter setempat.
Sebelumnya, roda sepeda motor miliknya juga beberapa kali terlilit senar layangan. ‘’Ini harus menjadi perhatian bersama. Insiden senar layangan ini sangat membahayakan,’’ tandasnya. (yud/tok)
Radartuban.jawapos.com – Demam layangan di Tuban membuat sebagian orang tak memedulikan keselamatan orang lain. Terutama para anak-anak dan remaja yang memainkan layangan di tempat yang tidak seharusnya, seperti di tepi jalan atau di dekat tiang listrik. Selain membahayakan diri sendiri, senar layangan juga dapat membahayakan orang lain yang melintas.
Seperti yang dialami Hadi Purwanto, 41, warga Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding. Hadi menjadi korban demam layangan yang belakangan marak di Tuban. Saat dia hendak pulang ke rumahnya, tiba-tiba ada anak seusia SMP sedang bermain layangan di sekitar Kantor Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. Benang layangan anak itu melintang di jalan dan melilit leher Hadi.
Karena tak kasat mata, Hadi tetap melajukan kendaraannya. Hingga sekitar 10 meter berjalan, Hadi baru terasa ada senar yang melilit lehernya. Persis di bawah helm. Beruntung pria yang kesehariannya pebisnis Legen kemasan itu tak sampai terjatuh. Dia sempat berhenti
dan melihat siapa yang memainkan layangan tersebut. Setelah tahu dimainkan oleh anak seusia SMP, Hadi turun dari sepeda motor dan menemui kedua orang tuanya.
‘’Bapak anak itu mengaku mendapatkan layangan dari nemu di jalan hingga dimainkan anak nya,’’ kata dia.
Pria yang juga pelatih kempo ini mengalami luka sayatan dan luka terbuka sekitar 20 centimeter di leher. Agar tidak infeksi, Hadi memeriksakan ke dokter setempat.
- Advertisement -
Sebelumnya, roda sepeda motor miliknya juga beberapa kali terlilit senar layangan. ‘’Ini harus menjadi perhatian bersama. Insiden senar layangan ini sangat membahayakan,’’ tandasnya. (yud/tok)