Radartuban.jawapos.com – Kasus bunuh diri di Tuban tahun ini cukup tinggi. Korban terakhirnya Novika Widianto. Kemarin (22/8) pagi, warga Desa Talang Kembar, Kecamatan Montong ini ditemukan meninggal dengan kondisi leher terjerat tali yang dikaitkan dengan kayu atap sebuah gubuk persawahan di desa setempat.
Kasus ini menambah panjang daftar warga yang memilih jalan pintas untuk mengakhir beban hidup. Sebelumnya, Supri ditemukan tewas setelah menenggak racun di rumahnya, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan pada 24 Juli 2022.
Dua bulan sebelumnya, persisnya pada 7 Mei, Angger Purnomo warga Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan meninggal setelah menabrakkan diri pada sebuah truk di jalan raya Parengan—Singgahan.
Pada 30 Maret, insiden bunuh diri terjadi di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek. Korbannya Tarno. Dia diduga tewas setelah gantung diri di dalam rumahnya. Modus bunuh diri serupa juga dilakukan Aswan di rumah kontrakannya di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban pada 3 Januari 2022.
Terkait meninggalnya Novika, Kapolsek Montong Polres Tuban Iptu Haryono mengatakan, jasad korban kali pertama ditemukan Suyono, warga setempat yang hendak mencari rumput di area persawahan sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Temuan inilah yang kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat dan dilanjutkan ke polisi.
‘’Sementara penyebab kematian korban diduga karena bunuh diri. Untuk motifnya masih kami dalami,’’ ujarnya kepada awak media.
Berdasarkan hasil informasi masyarakat setempat, terang Hariyono, Novika diduga nekat gantung diri karena terjerat utang. Hal tersebut juga diketahui dari surat wasiat yang ditinggalkan kepada keluarganya.
‘’Intinya, korban punya utang sekitar Rp 82,5 juta kepada perorangan, bukan bank,‘’ ujar perwira berpangkat balok dua di pundak itu.
Sementara itu, Kepala Desa Talang Kembar, Kecamatan Montong Kurniali membenarkan korban merupakan warga desanya. Ditanya motif bunuh diri tersebut, dia mengaku kurang tahu. (sab/ds)