Cerita Legenda Danau Toba Sukses Disuguhkan SMKN 1 Tuban Secara Apik
Radartuban.jawapos.com – Dibuka dengan mobil hias yang didesain Rumah Bolon, rumah adat masyarakat Sumatera Utara. Yang menaiki sepasang suami istri, bernama Toba dan Mina. Kedua sosok tersebut dikaruniai seorang putra yang bernama Samosir. Semua karakter tersebut disajikan menarik oleh siswa-siswi SMKN 1 Tuban.
Kepala SMKN 1 Tuban Subandi, M.Pd melalui Ketua Karnival SMKN 1 Tuban Susilo Hadi Nugroho, S.Pd mengatakan, dalam sinopsis diceritakan Samosir berbuat kesalahan yang membuat Toba marah dan memakinya sebagai anak ikan. Lalu, istrinya marah dan meminta Samosir berlindung di suatu tempat yang tinggi.
Selanjutnya, air meluap yang kemudian menjadi Danau Toba. Sementara daratan tempat anaknya berlindung kemudian dinamakan Pulau Samosir.
Susilo menyampaikan, setelah menampilkan mobil yang merupakan visualisasi Danau Toba, penampilan tersebut diakhiri tarian tor-tor yang merupakan tari untuk menghormati nenek moyang. Juga ditampilkan tarian sinanggar tulo yang menggambarkan keluh kesah seorang anak yang harus menuruti kemauan dalam keluarga.
‘’Semangat menceritakan kembali legenda dan sejarah Nusantara diusung oleh tim carnival SMKN 1 Tuban,’’ ujarnya.
Susilo mengatakan, Tuban Specta Night Carnival adalah wadah yang tepat untuk menampung kreativitas siswa dan guru. Dalam merepresentasikan ragam budaya tanah air, siswa sekaligus belajar mengenal budaya dan adat istiadat suku lain. Visual yang menarik, elegan, dan spektakuler tersebut disaksikan oleh ribuan mata untuk menghibur sekaligus mengedukasi.
‘’SMKN 1 Tuban selalu mendukung kegiatan yang diselenggarakan pemkab, apalagi untuk mengasah kreativitas dan keterampilan seperti Tuban Specta Night Carnival,’’ tegasnya. (yud/ds)
Radartuban.jawapos.com – Dibuka dengan mobil hias yang didesain Rumah Bolon, rumah adat masyarakat Sumatera Utara. Yang menaiki sepasang suami istri, bernama Toba dan Mina. Kedua sosok tersebut dikaruniai seorang putra yang bernama Samosir. Semua karakter tersebut disajikan menarik oleh siswa-siswi SMKN 1 Tuban.
Kepala SMKN 1 Tuban Subandi, M.Pd melalui Ketua Karnival SMKN 1 Tuban Susilo Hadi Nugroho, S.Pd mengatakan, dalam sinopsis diceritakan Samosir berbuat kesalahan yang membuat Toba marah dan memakinya sebagai anak ikan. Lalu, istrinya marah dan meminta Samosir berlindung di suatu tempat yang tinggi.
Selanjutnya, air meluap yang kemudian menjadi Danau Toba. Sementara daratan tempat anaknya berlindung kemudian dinamakan Pulau Samosir.
Susilo menyampaikan, setelah menampilkan mobil yang merupakan visualisasi Danau Toba, penampilan tersebut diakhiri tarian tor-tor yang merupakan tari untuk menghormati nenek moyang. Juga ditampilkan tarian sinanggar tulo yang menggambarkan keluh kesah seorang anak yang harus menuruti kemauan dalam keluarga.
‘’Semangat menceritakan kembali legenda dan sejarah Nusantara diusung oleh tim carnival SMKN 1 Tuban,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Susilo mengatakan, Tuban Specta Night Carnival adalah wadah yang tepat untuk menampung kreativitas siswa dan guru. Dalam merepresentasikan ragam budaya tanah air, siswa sekaligus belajar mengenal budaya dan adat istiadat suku lain. Visual yang menarik, elegan, dan spektakuler tersebut disaksikan oleh ribuan mata untuk menghibur sekaligus mengedukasi.
‘’SMKN 1 Tuban selalu mendukung kegiatan yang diselenggarakan pemkab, apalagi untuk mengasah kreativitas dan keterampilan seperti Tuban Specta Night Carnival,’’ tegasnya. (yud/ds)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.