27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Selang Satu Jam Kenaikan BBM Resmi Diumumkan, Harga di SPBU Langsung Berubah

spot_img

Radartuban.jawapos.com– Setelah tampak bimbang beberapa hari, Presiden Joko Widodo akhirnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax kemarin (3/9).

Seluruh masyarakat diminta menerima keputusan pemerintah tersebut— dengan atau tanpa keluhan.

Serupa daerah-daerah lain, perubahan harga BBM di Bumi Ronggolawe start sekitar pukul 14.30. Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Supervisor Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patung Mustain menyampaikan, kenaikan harga BBM kali ini terbilang mengejutkan. Itu karena perubahan harga pertalite, solar, dan pertamax diterapkan selang satu jam setelah pengumuman kenaikan harga disampaikan. Biasanya, kata dia, perubahan harga BBM berlangsung tengah malam atau dini hari.

‘’Meski kenaikan harganya diumumkan pagi atau siang,’’ tandasnya ketika ditemui lokasi di SPBU kemarin sore.

Baca Juga :  Selama Pandemi, Dalang Rela Menjual Wayang Demi Bertahan Hidup

Kendati mendadak, pria akrab disapa Tain ini menyebut, pihaknya tidak gelagapan ketika kenaikan harga BBM diumumkan dan diterapkan. SPBU berlokasi di Jalan Wahidin Sudiro Husodo itu, ungkap dia, keadaannya kondusif. Selisih waktu satu jam antara pengumuman kenaikan dan perubahan harga, tidak dimanfaatkan masyarakat untuk memborong BBM. Dia memperkirakan, waktu itu masyarakat belum mengetahui pengumuman.

‘’Ditambah, masyarakat juga sudah memborong BBM lebih dulu Kamis (1/9) dan Jumat (2/9) kemarin,’’ lanjutnya.

Pria asli Tuban ini mengemukakan, dalam dua hari dimaksud itu, SPBU Patung full pembeli pagi—malam dan didominasi roda dua. Sehingga praktis, pertalite jadi jenis BBM paling laris.

Tain meneruskan, fenomena memborong BBM di SPBU-nya pada dua hari di awal September tersebut istilahnya panic buying.

Baca Juga :  Mendung Setiap Hari, Produksi Ikan Asin Merosot

‘’Masyarakat mempercayai desas-desus harga BBM naik di pekan pertama September ini dan menyiapkan diri. Ingin mendapat BBM dengan harga lawas di detik-detik terakhir,’’ terangnya.

Selain tidak gelagapan karena SPBU Patung ini melanjutkan, dalam teknis mengubah masing-masing harga BBM kemarin, pihaknya tidak turut campur. Nominal harga masing-masing BBM tertera pada mesin-mesin pengisian, kata dia, diubah oleh Telkom yang mengotoritasi.

‘’Penyesuaian harga BBM di mesin SPBU usai dinaikkan kemarin berlangsung serentak. Terpusat dan dikoordinir Telkom. Harga BBM di semua SPBU berubah pada jam yang sama,’’ jelasnya. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com– Setelah tampak bimbang beberapa hari, Presiden Joko Widodo akhirnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax kemarin (3/9).

Seluruh masyarakat diminta menerima keputusan pemerintah tersebut— dengan atau tanpa keluhan.

Serupa daerah-daerah lain, perubahan harga BBM di Bumi Ronggolawe start sekitar pukul 14.30. Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Supervisor Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patung Mustain menyampaikan, kenaikan harga BBM kali ini terbilang mengejutkan. Itu karena perubahan harga pertalite, solar, dan pertamax diterapkan selang satu jam setelah pengumuman kenaikan harga disampaikan. Biasanya, kata dia, perubahan harga BBM berlangsung tengah malam atau dini hari.

‘’Meski kenaikan harganya diumumkan pagi atau siang,’’ tandasnya ketika ditemui lokasi di SPBU kemarin sore.

Baca Juga :  Dampak Kenaikan BBM, Pariwisata Lesu

Kendati mendadak, pria akrab disapa Tain ini menyebut, pihaknya tidak gelagapan ketika kenaikan harga BBM diumumkan dan diterapkan. SPBU berlokasi di Jalan Wahidin Sudiro Husodo itu, ungkap dia, keadaannya kondusif. Selisih waktu satu jam antara pengumuman kenaikan dan perubahan harga, tidak dimanfaatkan masyarakat untuk memborong BBM. Dia memperkirakan, waktu itu masyarakat belum mengetahui pengumuman.

- Advertisement -

‘’Ditambah, masyarakat juga sudah memborong BBM lebih dulu Kamis (1/9) dan Jumat (2/9) kemarin,’’ lanjutnya.

Pria asli Tuban ini mengemukakan, dalam dua hari dimaksud itu, SPBU Patung full pembeli pagi—malam dan didominasi roda dua. Sehingga praktis, pertalite jadi jenis BBM paling laris.

Tain meneruskan, fenomena memborong BBM di SPBU-nya pada dua hari di awal September tersebut istilahnya panic buying.

Baca Juga :  Harga Bahan Pokok Stabil, tapi Masih Mahal

‘’Masyarakat mempercayai desas-desus harga BBM naik di pekan pertama September ini dan menyiapkan diri. Ingin mendapat BBM dengan harga lawas di detik-detik terakhir,’’ terangnya.

Selain tidak gelagapan karena SPBU Patung ini melanjutkan, dalam teknis mengubah masing-masing harga BBM kemarin, pihaknya tidak turut campur. Nominal harga masing-masing BBM tertera pada mesin-mesin pengisian, kata dia, diubah oleh Telkom yang mengotoritasi.

‘’Penyesuaian harga BBM di mesin SPBU usai dinaikkan kemarin berlangsung serentak. Terpusat dan dikoordinir Telkom. Harga BBM di semua SPBU berubah pada jam yang sama,’’ jelasnya. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img