30.4 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Fokus Turunkan AKI dan AKB, Dinkes P2KB Tuban Lengkapi Fasilitas Puskesmas

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Tahun 2022 bakal menjadi start point bagi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) setelah 2021 mengalami peningkatan cukup signifikan.

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, selama 2021, jumlah AKI mencapai 32 kasus, sedangkan AKB sekitar 132 kasus. Jika dibanding tahun sebelumnya memang mengalami peningkatan cukup signifikan, utamanya AKI. ‘’Tahun-tahun sebelumnya rata-rata 10-12 kasus per tahun,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (12/1).

Bambang menyampaikan, meningkatnya jumlah AKI dan AKB selama 2021 dipicu akibat lonjakan kasus Covid-19. Rata-rata ibu melahirkan yang meninggal dunia karena terpapar covid. ‘’Tidak hanya di Tuban, kasus yang sama (meningkatnya jumlah AKI, Red) juga terjadi di banyak daerah karena virus Covid-19,’’ paparnya.

Baca Juga :  377 Peserta Porprov Dijamin BPJS Ketenagakerjaan

Meski demikian, terang mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini, persentase AKI dan AKB di Bumi Ronggolawe masih di bawah target nasional dan provinsi. ‘’Angkanya memang tinggi, tapi masih di bawah target nasional dan provinsi,’’ terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang itu.

Sekretaris Dinkes P2KB Tuban Lulut Purwanto menambahkan, salah satu upaya yang disiapkan instansinya dalam menekan AKI dan AKB adalah melengkapi fasilitas bersalin di hampir semua puskesmas rawat jalan di Kabupaten Tuban. ‘’Pada 2021 lalu ada 23 paket rehabilitas puskesmas, meliputi fasilitas ruang bersalin dan ruang pemeriksaan khusus,’’ kata dia saat usai meninjau hasil pembangunan rehabilitasi di beberapa puskesmas kemarin.

Baca Juga :  Apotek, RS, dan Klinik Mulai Kembalikan Pasokan Obat Sirup

Lulut menyampaikan, dengan penambahan fasilitas bersalin yang memadai tersebut diharapkan mampu menurunkan AKI dan AKB di Bumi Ronggolawe. Fasilitas ruang bersalin yang memadai di hampir semua puskesmas rawat jalan se-Kabupaten Tuban itu untuk memastikan bahwa ke depan seluruh proses persalinan harus tersentral di puskesmas. Tidak ada lagi persalinan di rumah atau tempat praktik bidan desa. ‘’Ini adalah salah satu upaya kita untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi saat persalinan,’’ tuturnya.

Selain fasilitas ruang bersalin yang memadai, hampir semua puskesmas di Kabupaten Tuban juga sudah dilengkapi ruang perawatan khusus, seperti TB (tuberkulosis) paru-paru dan kusta.(tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Tahun 2022 bakal menjadi start point bagi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) setelah 2021 mengalami peningkatan cukup signifikan.

Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo mengatakan, selama 2021, jumlah AKI mencapai 32 kasus, sedangkan AKB sekitar 132 kasus. Jika dibanding tahun sebelumnya memang mengalami peningkatan cukup signifikan, utamanya AKI. ‘’Tahun-tahun sebelumnya rata-rata 10-12 kasus per tahun,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (12/1).

Bambang menyampaikan, meningkatnya jumlah AKI dan AKB selama 2021 dipicu akibat lonjakan kasus Covid-19. Rata-rata ibu melahirkan yang meninggal dunia karena terpapar covid. ‘’Tidak hanya di Tuban, kasus yang sama (meningkatnya jumlah AKI, Red) juga terjadi di banyak daerah karena virus Covid-19,’’ paparnya.

Baca Juga :  Muncul Pasien Baru Terpapar SARS CoV-2 di RSUD

Meski demikian, terang mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini, persentase AKI dan AKB di Bumi Ronggolawe masih di bawah target nasional dan provinsi. ‘’Angkanya memang tinggi, tapi masih di bawah target nasional dan provinsi,’’ terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang itu.

Sekretaris Dinkes P2KB Tuban Lulut Purwanto menambahkan, salah satu upaya yang disiapkan instansinya dalam menekan AKI dan AKB adalah melengkapi fasilitas bersalin di hampir semua puskesmas rawat jalan di Kabupaten Tuban. ‘’Pada 2021 lalu ada 23 paket rehabilitas puskesmas, meliputi fasilitas ruang bersalin dan ruang pemeriksaan khusus,’’ kata dia saat usai meninjau hasil pembangunan rehabilitasi di beberapa puskesmas kemarin.

- Advertisement -
Baca Juga :  Diduga Menahan Ijazah Siswanya, MTsN 3 Tuban dilaporkan

Lulut menyampaikan, dengan penambahan fasilitas bersalin yang memadai tersebut diharapkan mampu menurunkan AKI dan AKB di Bumi Ronggolawe. Fasilitas ruang bersalin yang memadai di hampir semua puskesmas rawat jalan se-Kabupaten Tuban itu untuk memastikan bahwa ke depan seluruh proses persalinan harus tersentral di puskesmas. Tidak ada lagi persalinan di rumah atau tempat praktik bidan desa. ‘’Ini adalah salah satu upaya kita untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi saat persalinan,’’ tuturnya.

Selain fasilitas ruang bersalin yang memadai, hampir semua puskesmas di Kabupaten Tuban juga sudah dilengkapi ruang perawatan khusus, seperti TB (tuberkulosis) paru-paru dan kusta.(tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img