Radartuban.jawapos.com – Penataan Alun-Alun Tuban dan kompleks wisata Pantai Boom tak terealisasi sesuai rencana. Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Andi Setiawan mengungkapkan, meski proyek tersebut dilelang dalam satu paket dengan nama Penataan Bangunan dan Lingkungan Alun-Alun Tuban dan Pantai Wisata Boom, yang pasti terealisasi hanya alun-alun.
‘’Untuk revitalisasi kompleks wisata Pantai Boom tidak jadi,’’ tegasnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (12/9).
Andi, panggilan akrabnya menyampaikan, salah satu pemicu batalnya revitalisasi
area Pantai Boom karena perubahan rancangan anggaran biaya (RAB) proyek. Dia tidak menyoal batalnya revitalisasi kompleks wisata Pantai Boom. Itu karena pembatalan tersebut sudah disetujui semua pihak. Andi menerangkan, kompleks Pantai Boom yang masuk dalam rencana revitalisasi bersama sisi utara alun-alun meliputi pintu gerbang masuk, area parkir, hingga pintu loket wisata bahari tersebut. Pagu anggarannya Rp 1,997 miliar.
Pemenang proyek tersebut CV Bhaskara Djaya. Rekanan yang berkantor di Surabaya itu mendepak 38 peserta lainnya setelah menawar dengan nilai Rp 1,953 miliar.
Selisihnya sekitar Rp 44 juta dari pagu. Dalam Laman Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban, CV Bhaskara Djaya menempati posisi penawar tertinggi.
Karena tahun ini batal direalisasikan, lanjut Andi, revitalisasi kompleks wisata Pantai Boom kembali direncanakan pada 2023 mendatang.
Pejabat asal Surabaya ini mengatakan, revitalisasi yang hanya menyentuh alun-alun justru menguntungkan. Itu karena rekanan yang mengerjakan lebih fokus.
‘’Bisa mencapai hasil yang maksimal,’’ tandasnya.
Seperti apa desain sisi utara alun-alun yang sekarang digarap? Andi tidak menjelaskan
detail. Dia hanya mengatakan, pemkab akan menghadirkan bangunan dan lingkungan taman yang lebih indah di banding sebelumnya.
‘’Lantainya berkeramik. Penghijauan tetap ada. Bangku maupun kursi taman juga pasti disediakan,’’ terangnya.
Dia berharap proyek yang sudah memasuki tahap pengerjaan konstruksi sejak Rabu (24/8) tersebut menjadi salah satu ikon kota Bumi Ronggolawe layaknya Taman Sleko. (sab/ds)