Radartuban.jawapos.com – Rasa-rasanya tahun ini seakan tidak ada musim kemarau.
Beberapa bulan terakhir yang sedianya musim kemarau, pun masih sering diguyur hujan. Dan kini tiba-tiba sudah memasuki masa peralihan musim, dari kemarau ke penghujan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Zem Iri anto Padama membenarkan bahwa pertengahan September ini sudah memasuki peralihan musim.
Adapun di Tuban, terang Zem, lembaga penyedia data cuaca memprediksi, awal musim penghujan berlangsung pada dasarian tiga akhir September.
‘’Berdasar data normal, awal musim hujan 2022 diprediksi maju,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (20/9).
Namun demikian, terang pejabat BMKG kelahiran Jayapura, Papua tersebut, awal musim hujan di Kota Legen tidak serempak. Dari 20 kecamatan se-Kabupaten Tuban, wilayah yang diprediksi mengawali musim penghujan, meliputi Kecamatan Jenu, Merakurak, Tuban, Semanding, Palang, Grabagan, Kerek, Montong, Singgahan, Bangilan, Senori, Parengan, Soko, Rengel, Plumpang, Widang.
Sementara itu, wilayah Bancar, Tambakboyo, Jatirogo, dan Kenduruan, diprediksi memasuki musim hujan awal November.
‘’Semakin ke barat, semakin terlambat (memasuki musim penghujan, Red),’’ ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan terakhir ini hujan sempat mengguyur sebagian wilayah di Tuban. Pemicunya, pembentukan awan-awan kumulonimbus akibat kondisi atmosfer yang labil, sehingga terjadi hujan. (tok)