Radartuban.jawapos.com – Setelah sempat molor dari jadwal yang direncanakan awal, tender angkutan pelajar yang menjadi program prioritas Pemkab Tuban dalam menyelesaikan problem buruknya angkutan umum yang digunakan pelajar, akhirnya memasuki tahap lelang.
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Imam Isdarmawan mengatakan, lelang program angkutan pelajar tersebut sudah masuk di laman layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
‘’Beberapa hari ini sudah masuk di LPSE,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (22/9).
Imam mengungkapkan, tender dengan pagu Rp 459 juta itu bersumber dari perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) 2022. Dalam aturan tendernya, ada syarat khusus yang wajib dipenuhi pemenang lelang. Yakni, rekanan harus menggandeng sopir atau pelaku usaha mobil penumpang umum (MPU) lokal.
‘’Itu syarat wajib,’’ tandasnya.
Teknisnya, pejabat kelahiran Semarang ini menjelaskan, rekanan pemenang lelang berkoordinasi dengan organisasi angkutan darat (organda) selaku pengampu sopir dan pelaku usaha MPU di Tuban.
Mana saja armada MPU kiranya layak dipilih untuk terlibat, rekanan bebas menentukan dengan rekomendasi organda plus persetujuan pemilik dan sopir armada bersangkutan.
Dalam program ini yang disewa tidak cuma MPU-nya saja. Melainkan sopirnya sekaligus.
‘’Satu paket,’’ imbuhnya.
Mantan Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Tuban ini berharap, proses pelelangan segera rampung.
Targetnya, program angkutan pelajar terealisasi pertengahan Oktober. Pejabat berdomisili di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan/ Kabupaten Bojonegoro ini optimistis, terlaksananya program angkutan pelajar bakal mengatasi problem transportasi umum pelajar selama ini.
‘’Menggantikan eksistensi mobil pikap terbuka maupun kendaraan roda tiga yang biasa ditumpangi para pelajar,’’ imbuhnya.
Seperti diketahui, munculnya program Angkutan Pelajar ini merupakan respon Pemkab Tuban atas tidak layaknya transportasi umum pelajar selama bertahun-tahun. Pada realisasinya tahun ini, pemkab akan mengoperasikan 28 armada MPU bertanda khusus.
Puluhan angkutan tersebut beroperasi di trayek-trayek sekolah. Mengantar jemput pelajar tanpa tarif alias gratis. Paling diprioritaskan, para pelajar di Kecamatan Jenu, Bancar, dan Palang.
Dikonfimasi terpisah, Ketua Organda Tuban Ihsan Hadi mengapresiasi program angkutan pelajar ini. Apresiasi paling tinggi ditujukan pada kebijakan Pemkab Tuban yang mengharuskan rekanan pemenang lelang menggandeng pihaknya dalam realisasi program. Menurutnya, demikianlah seharusnya pemkab bekerja.
‘’Berkenan melibatkan unsur lokal di setiap programnya. Agar, masyarakat setempat turut mengecap manfaat secara langsung,’’ tutur pria akrab disapa Ihsan tersebut. (sab/tok)