Radartuban.jawapos.com – Mutasi besar-besaran kepala SD – SMP benar-benar bergulir. Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Tuban sebelumnya, mutasi nakhoda lembaga pendidikan SD – SMP tersebut sebenarnya sudah disiapkan sejak awal kepemimpinan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Namun, pelaksanaannya baru dijalankan setahun berikutnya, tepatnya Jumat (14/10) di Pendapa Kridha Manunggal Tuban. Dalam mutasi tersebut, Kepala SMPN 1 Tuban Anik Winarni digeser menjadi kepala SMPN 3 Tuban. Kursi yang ditinggalkan diisi Umirindiyah, mantan kepala SMPN 1 Palang. Denny Tricahyo Utomo yang sebelumnya kepala SMPN 2 Tuban dimutasi sebagai pengawas. Selanjutnya, Fathul Mu’in, kepala SMPN 3 Tuban mengisi posisi yang ditinggalkan Denny. Hermien Diana, kepala SMPN 5 Tuban di geser sebagai kepala SMPN 2 Palang. Kursi yang ditinggalkannya diisi M. Budi Santoso. (selengkapnya grafis).
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Abdul Rakhmat menyampaikan, mutasi tersebut bertujuan untuk penyegaran di lingkup pendidikan. Dia mengatakan, sebagian besar yang dimutasi sudah bertugas cukup lama. Rata-rata lebih dari dua tahun.
‘’Karena itu, perlu ada rotasi untuk suasana baru sekaligus mengisi kekosongan posisi sejumlah kepala sekolah,’’ ujarnya.
Dalam mutasi kali ini salah satu yang jadi sorotan adalah bergesernya Denny Tricahyo Utomo sebagai pengawas. Denny merupakan salah satu kepala sekolah termuda di Tuban.
Terkait sorotan tersebut, Rakhmat, sapaannya menegaskan, Tuban kekurangan pengawas sekolah. Sedangkan pendidik yang sudah lulus sertifikasi pengawas jumlahnya terbatas.
‘’Pak Denny sudah mengantongi sertifikat pengawas, jadi mengisi kekosongan,’’ kata alumni Universitas Brawijaya (UB) Malang itu.
Rakhmat mengakui sejumlah kepala sekolah dinilai kinerjanya kurang bagus. Mereka inilah yang dievaluasi dan digeser ke sekolah lain. Harapannya, pergeseran tersebut dapat memotivasi yang bersangkutan agar lebih membawa lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi lebih baik.
‘’Kepala sekolah harus inovatif dan mencetak prestasi di sekolahnya,’’ pejabat definitif staf ahli bupati bidang perekonomian, keuangan, dan pembangunan itu.
Rakhmat mengatakan, sejumlah kepala sekolah yang dinilai berprestasi juga digeser untuk pemerataan kualitas pendidikan. Dengan demikian, kata dia, pergeseran kepala sekolah tidak sematamata karena kinerja yang buruk.
‘’Justru ada kepala sekolah bagus yang harus digeser agar menciptakan prestasi baru di sekolah lain,’’ kata dia.
Setelah mutasi tersebut, Rakhmat berharap semua kepala sekolah segera beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga kinerja optimal dan dapat memicu semangat para pendidik untuk membesarkan dunia pendidikan Tuban.
‘’Jika kepala sekolahnya inovatif, maka guru dan siswa juga akan terpacu untuk berinovasi dan berprestasi,’’ pungkasnya. (yud/ds)