30.8 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Anisa, Mahasiswi asal Tuban Jadi Brand Ambassador FDK UINSA Surabaya

spot_img

Mahasiswi Tuban berbicara di ajang Duta Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (FDK UINSA) Surabaya yang digelar akhir September lalu. Anisatul Jinan, 19, mahasiswi itu terpilih sebagai jawara dalam pemilihan putri kampus tersebut.

KEBANGGAAN Anisa tersirat dari intonasi ceritanya saat diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban melalui ponselnya kemarin (21/10). Dia tak hentihentinya mengucap syukur. Itu karena ajang pemilihan Duta FDK UINSA yang diikuti sangat sulit dimenangkan. Selain pesertanya yang ratusan, seleksinya juga sangat ketat.

‘’Alhamdulillah bisa menang di kompetisi paling bergengsi di kampus,’’ tuturnya mengawali wawancara.

Anak pasangan Wardani – Lasipah itu baru lulus dari SMAN 4 Tuban tahun lalu. Di UINSA, dia baru menduduki semester tiga. Rivalnya, sebagian besar mahasiswi yang lebih senior. Meski berkompetisi dengan mahasiswa dari semester di atasnya, Anisa cukup percaya diri untuk membuktikan kualitasnya.

‘’Dulu, saya juara Duta Pemuda SMAN 4 Tuban, sekarang saya tertantang untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Kotak Band Beraksi di Smada, Ribuan Siswa Berjingkrak Terhipnotis Musik Rock

Selain Duta Pemuda SMAN 4 Tuban, Anisa juga pernah menjuarai Putri Kartini di sekolahnya. Modal menjuarai sejumlah kompetisi di sekolah itulah yang menjadi bekalnya dalam mengikuti kompetisi di kampus. Alasan terbesarnya sering mengikuti ajang duta pemilihan  adalah mencetak jiwa kompetitif.

‘’Selain menakar wawasan dan pengetahuan pada diri sendiri, juga bisa mengukur  kemampuan kita di depan umum,’’ tutur dara yang berdomisili di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu itu.

Anisa mengemukakan, Duta FDK UINSA merupakan kompetisi yang rutin digelar tiap tahun  Tahapan seleksinya, mulai administrasi, tes tulis, hingga tes wawancara. Materinya tidak hanya wawasan keagamaan, namun juga seputar dunia kampus, kepribadian diri, dan pengetahuan umum.

Saat interview, dia menggunakan tiga bahasa, yakni Arab, Inggris, dan Indonesia.

‘’Brand ambassador kampus merupakan orang terpilih yang mencerminkan sosok mahasiswa yang unggul akademik dan nonakademik,’’ kata dia.

Baca Juga :  Berkunjung ke Jakarta, Jung Hae-in bawa seragam tentara hingga perban

Setelah sukses menyabet juara Duta FDK UINSA, pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) itu mengaku masih tertantang untuk ikut kompetisi yang lebih besar. Dia mengatakan, paguyuban Duta FDK UINSA memiliki sejumlah program kerja yang harus dijalankan selama setahun. Salah satunya membina dan mendorong para finalis untuk mengembangkan bakatnya pada kompetisi di luar kampus.

‘’Melalui paguyuban, akan dibimbing ke ajang pemilihan duta yang lebih besar,’’ ujarnya.

Pemilik akun Instagram @anisatuljinan_27 itu mengatakan, menjadi jawara kompetisi bukanlah sebuah akhir. Melainkan langkah awal untuk memacu diri agar lebih menjadi pribadi yang berkarakter positif.

Melalui kompetisi tersebut, Anisa ingin membuktikan bahwa gadis desa seperti dirinya juga mampu bersaing di ajang yang kompetitif.

‘’Semoga bisa menjadi pemacu semangat orang lain dan diri sendiri,’’ pungkasnya. (yud/ds)

Mahasiswi Tuban berbicara di ajang Duta Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (FDK UINSA) Surabaya yang digelar akhir September lalu. Anisatul Jinan, 19, mahasiswi itu terpilih sebagai jawara dalam pemilihan putri kampus tersebut.

KEBANGGAAN Anisa tersirat dari intonasi ceritanya saat diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban melalui ponselnya kemarin (21/10). Dia tak hentihentinya mengucap syukur. Itu karena ajang pemilihan Duta FDK UINSA yang diikuti sangat sulit dimenangkan. Selain pesertanya yang ratusan, seleksinya juga sangat ketat.

‘’Alhamdulillah bisa menang di kompetisi paling bergengsi di kampus,’’ tuturnya mengawali wawancara.

Anak pasangan Wardani – Lasipah itu baru lulus dari SMAN 4 Tuban tahun lalu. Di UINSA, dia baru menduduki semester tiga. Rivalnya, sebagian besar mahasiswi yang lebih senior. Meski berkompetisi dengan mahasiswa dari semester di atasnya, Anisa cukup percaya diri untuk membuktikan kualitasnya.

‘’Dulu, saya juara Duta Pemuda SMAN 4 Tuban, sekarang saya tertantang untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar,’’ ucapnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Cari Pengalaman Dulu, Tak Menerima Semua Tawaran

Selain Duta Pemuda SMAN 4 Tuban, Anisa juga pernah menjuarai Putri Kartini di sekolahnya. Modal menjuarai sejumlah kompetisi di sekolah itulah yang menjadi bekalnya dalam mengikuti kompetisi di kampus. Alasan terbesarnya sering mengikuti ajang duta pemilihan  adalah mencetak jiwa kompetitif.

‘’Selain menakar wawasan dan pengetahuan pada diri sendiri, juga bisa mengukur  kemampuan kita di depan umum,’’ tutur dara yang berdomisili di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu itu.

Anisa mengemukakan, Duta FDK UINSA merupakan kompetisi yang rutin digelar tiap tahun  Tahapan seleksinya, mulai administrasi, tes tulis, hingga tes wawancara. Materinya tidak hanya wawasan keagamaan, namun juga seputar dunia kampus, kepribadian diri, dan pengetahuan umum.

Saat interview, dia menggunakan tiga bahasa, yakni Arab, Inggris, dan Indonesia.

‘’Brand ambassador kampus merupakan orang terpilih yang mencerminkan sosok mahasiswa yang unggul akademik dan nonakademik,’’ kata dia.

Baca Juga :  Kotak Band Beraksi di Smada, Ribuan Siswa Berjingkrak Terhipnotis Musik Rock

Setelah sukses menyabet juara Duta FDK UINSA, pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) itu mengaku masih tertantang untuk ikut kompetisi yang lebih besar. Dia mengatakan, paguyuban Duta FDK UINSA memiliki sejumlah program kerja yang harus dijalankan selama setahun. Salah satunya membina dan mendorong para finalis untuk mengembangkan bakatnya pada kompetisi di luar kampus.

‘’Melalui paguyuban, akan dibimbing ke ajang pemilihan duta yang lebih besar,’’ ujarnya.

Pemilik akun Instagram @anisatuljinan_27 itu mengatakan, menjadi jawara kompetisi bukanlah sebuah akhir. Melainkan langkah awal untuk memacu diri agar lebih menjadi pribadi yang berkarakter positif.

Melalui kompetisi tersebut, Anisa ingin membuktikan bahwa gadis desa seperti dirinya juga mampu bersaing di ajang yang kompetitif.

‘’Semoga bisa menjadi pemacu semangat orang lain dan diri sendiri,’’ pungkasnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img