Radartuban.jawapos.com – Tanggul di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Tuban diprediksi masih aman. Sejauh ini belum ada laporan perihal kondisi tanggul rawan longsor. Karena itu, belum ada rencana susur sungai yang dilakukan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).
‘’Sampai saat ini (bantaran Bengawan Solo di wilayah Tuban, Red) masih aman,’’ kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji kemarin (26/10).
Meski demikian, terang Darmaji, giat memantau titik-titik tanggul rawan tetap diagendakan. Hanya saja, terang dia, tidak untuk saat ini.
‘’Rencananya (agenda susur sungai, Red) Desember nanti atau Januari 2023 mendatang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Berdasar catatan institusinya, lanjut mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Tuban ini, sebetulnya tidak banyak kerawanan bencana tanah longsor maupun tanggul jebol di bantaran Bengawan Solo sepanjang wilayah Tuban.
Namun begitu, terang dia, giat penyusuran di sungai berhulu di dataran tinggi Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah itu tetap perlukan.
‘’Sebagaiman sifatnya, bencana alam apa pun itu amat dinamis. Tak bisa ditebak,’’ imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, agenda susur sungai kali terakhir dilakukan pada musim rendeng awal Januari lalu. Waktu itu, tim dari BPBD menyusuri aliran Bengawan Solo yang melintasi di Tuban sepanjang kurang lebih 60 kilometer. Diawali dari Desa Menilo, Kecamatan Soko hingga Desa Simorejo, Kecamatan Widang.
‘’Dibutuhkan waktu setidaknya dua hari,’’ kenangnya.
Hasilnya, ditemukan beberapa titik tanggul rawan longsor. Di antaranya, di titik bantaran Bengawan Solo turut Desa Glagahsari, Kecamatan Soko; Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel; Desa Sembungrejo, Kebomlati, dan Bandungrejo, Kecamtan Plumpang, serta Desa Patihan berikut Kedung harjo, Kecamatan Widang.
Saat ini, lanjut mantan Kabag Kesra Setda Tuban ini, potensi bencana longsor dan tanggul ambrol di titik-titik tersebut telah diminimalisir setelah pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS). (sab/tok)