Satu di antara tantangan pemerintah di era serba cepat ini adalah memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan. Peran itulah yang diemban Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dalam mendukung misi kedua Bupati Aditya Halindra Faridzky: Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sektor pertanian secara meluas (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan), pariwisata, perindustrian, perdagangan yang berbasis pemberdayaan dan ekonomi kerakyatan serta menciptakan seluas-luasnya kesempatan berusaha, membangun dan memantapkan sinergitas daya saing usaha ekonomi lokal dan pengembangan ekonomi kreatif.
PERAN DPMPTSP Tuban dalam menyukseskan misi kedua bupati sungguh relate dengan konsep kepemimpinan yang dijalankan Mas Bupati—sapaan akrab Bupati Aditya Halindra Faridzky: kolaborasi dan sinergi.
‘’Konsep kolaborasi dan si nergi yang ditekankan Mas Bupati sangatlah tepat. Dan DPMPTSP semacam koordinator—membantu kemudahan pelayanan dari semua sektor,’’ kata Kepala DPMPTSP Tuban Endah Nurul Kumarijati.
Ditegaskan Endah, satu di antara bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi adalah kemudahan perizinan.
Karena itu, hal utama dan amat penting dalam meyakinkan investor adalah memastikan mudahnya pelayanan di Kabupaten Tuban.
‘’Dan Alhamdulillah, banyak investor merasa mendapat kemudahan,’’ tuturnya.
Di antara indikator kemudahan pelayanan, yakni meningkatnya nilai penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Pascapandemi Covid-19, kedua tolok ukur investasi itu mengalami peningkatan cukup signifikan.
Hingga November ini realisasi PMA dan PMDN mencapai Rp 2 triliun lebih. Rinciannya, PMA sebesar Rp 1,5 triliun dan PMDN sebesar Rp 518 miliar.
‘’Targetnya Rp 2,5 triliun (baik PMA maupun PMDN). Kami optimis sampai akhir tahun nanti bisa tercapai,’’ terang Endah sebagai mana kontrak kerja yang diberikan Mas Bupati.
Lebih lanjut mantan sekretaris dinas kesehatan ini menyampaikan, beragam inovasi dan program telah dilakukan dan disiapkan guna meningkatkan investasi di Bumi Ronggolawe. Salah satunya membuat peta potensi investasi di semua sektor. Hal ini amat penting guna meyakinkan calon investor.
‘’Peta potensi investasi ini adalah gambaran peluang-peluang investasi di Tuban. Sehingga membuat calon investor semakin yakin untuk berinvestasi di Tuban,’’ terang kepala DPMPTSP perempuan pertama di Tuban ini.
Berkat inovasi tersebut, jumlah investor di Tuban secara periodik mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tahun lalu, total investor di eks Kota Pelabuhan Kambang Putih ini mencapai 2.601 investor.
‘’Untuk tahun ini, secara periodik kembali mengalami peningkatan signifikan,’’ tutur Endah.
Hanya saja, untuk totalnya menunggu rekap akhir tahun. Program lain yang terus diintensifkan, yakni tertib pelaporan terhadap progres investasi dengan nilai Rp 1 miliar ke atas. Tertib pelaporan ini untuk mengukur sejauh mana perkembangan atau progres realisasi investasi.
‘’Kenapa pelaporan realisasi ini penting, karena dari pelaporan inilah kita bisa melihat sejauh mana progresnya. Pun jika ada kendala, pemerintah daerah bisa berperan aktif memberikan solusi. Sehingga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar,’’ paparnya.
Lebih dari sekadar melihat progres. Juga untuk melihat multiplier effect dari kegiatan investasi. Contoh paling mudah adalah kebutuhan tenaga kerja dan dampak positif di lingkungan sekitar. Berapa banyak tenaga kerja yang terserap, dan berapa banyak kegiatan ekonomi turut tumbuh?
‘’Jadi selain sebagai kontrol investasi, juga untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari multiplier effect kegiatan investasi,’’ jelas Endah.
Di sisi layanan perizinan, lanjut Endah, kini jumlah tenant di mal pelayanan publik (MPP) sudah mencapai 32 tenant dengan 157 layanan, baik dari instansi vertikal maupun horizontal di lingkup Pemkab Tuban.
Untuk layanan organisasi perangkat daerah (OPD) hampir semua sudah masuk. Sehingga semua pelayanan cukup dilakukan di MPP. Efektif dan efisien.
‘’Dari sisi jumlah pengguna layanan juga meningkat cukup drastis. Dari Januari hanya 4.173 pengguna layanan, September lalu sudah mencapai 11.890 pengguna layanan,’’ terang Endah.
Sebagaimana yang selalu ditekankan Bupati Aditya Halindra Faridzky, ke depan inovasi layanan digital akan semakin ditingkatkan dan disempurnakan.
‘’Harapan Mas Bupati, setiap perizinan bisa dilakukan secara online. Sehingga semakin memudahkan masyarakat mengurus perizinan,’’ tandasnya. (tok)