Radartuban.jawapos.com– Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban kemarin (30/11) menggelar wisuda ke-II, pelantikan bidan dan profesi ners. Acara yang berlangsung
di Gedung Graha Sandiya Tuban, Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak itu berjalan dengan khidmat.
Sebanyak 299 mahasiswa yang diwisuda tersebut meliputi bidan D-3 28 wisudawan, bidan S-1 73 wisudawan, profesi 80 wisudawan, dan Skep 118 wisudawan.
Wisuda tersebut terasa istimewa karena disaksikan langsung Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar, Muassis IIKNU KH Fathul Huda, Ketua DPRD Tuban M. Miyadi, Rois Syuriah PCNU Tuban KH Cholilurrohman, Ketua PCNU Tuban KH Mustain Syukur, Ketua Senat IIKNU Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si, dan Rektor IIKNU Dr H Miftahul Munir S.KM, M.Kes, DIE, serta tokoh pendiri dan sivitas akademika IIKNU.
Juga hadir ketua MWC NU se-Kabupaten Tuban serta tamu undangan lain beserta orang tua wali wisudawan.
Di kursi kehormatan juga terlihat Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim Prof Dr Nursalam M.Nurs (M.Hons), pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan pengurus organisasi profesi kesehatan lain. Berikutnya, wakil dari Dinas Kesehatan Tuban dan direktur rumah sakit di Tuban.
Selain hadir langsung, proses wisuda tersebut juga diikuti secara streaming oleh lulusan IIKNU yang menjadi tenaga kesehatan di Jepang.
Dalam wisuda tersebut, IIKNU juga me-launching gedung baru kampus C IIKNU Tuban di Jalan KH Hasyim Asyari.
Rektor IIKNU Tuban Dr H Miftahul Munir S.KM, M.Kes, DIE dalam sambutannya menyampaikan, setelah proses yang berlangsung lama sejak 2001 hingga 2022, IIKNU berhasil menghasilkan lulusan-lulusan yang penuh kompetensi dan siap mengabdi di masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
‘’Setelah diwisuda dan dilantik, mereka (wisudawan, Red) telah siap untuk mengabdi di dunia kesehatan. Saya serahkan kembali putra-putri njenengan yang siap berkontribusi dengan kompetensi dan keilmuannya,’’ ujarnya.
Munir, sapaannya, juga mengatakan, kemampuan akademis para wisudawan bisa dipertanggungjawabkan.
Skill mereka juga terukur karena sudah dibimbing selama menjadi mahasiswa. Termasuk attitude wisudawan yang terbentuk cukup baik.
‘’Insya Allah lulusan IIKNU Tuban tidak akan mengecewakan, saya yakin itu,’’ tegasnya.
Ketua Divisi Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional IX Jawa Timur itu menyampaikan, selama ini 80 persen bidan dan perawat di Tuban merupakan lulusan IIKNU.
Wisuda dan pelantikan tersebut, kata dia, diharapkan kembali menyumbang tenaga kesehatan di Bumi Ronggolawe.
Kepada wisudawan, dia juga meyakinkan bahwa mereka sudah bisa membuka izin praktik mandiri.
‘’Silakan tidak usah menunggu daftar CPNS, insya Allah semua bisa bertanggung jawab atas kompetensinya,’’ imbuhnya.
Muassis IIKNU Tuban KH Fathul Huda meyakinkan kepada undangan bahwa kompetensi lulusan IIKNU tidak perlu diragukan lagi. Terbukti, lulusannya bukan hanya mengabdi di Indonesia, namun juga di sejumlah negara, seperti Abu Dhabi, Qatar, dan Jepang.
‘’Ini luar biasa. Ini menjadi satu-satunya kebanggaan Nahdlatul Ulama,’’ ujarnya.
Dia berharap ke depan IIKNU bisa membuka fakultas lain agar terwujud berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Tuban.
Sementara itu, Rois Aam PBNU Miftahul Ahyar saat memberikan arahan, mengingatkan kepada wisudawan untuk menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan.
Dia kemudian mengibaratkan mereka berada di alam maya, karena teori dalam perkuliahan harus diaktualisasi dalam dunia nyata di masyarakat.
‘’Tentu akan terkejut karena ada perbedaan,’’ ujarnya.
Karena itu, dia meminta wisudawan untuk kembali menuntut ilmu.
‘’Karena menuntut ilmu itu sejak lahir hingga liang lahat,’’ pesannya. (fud/ds)