Radartuban.jawapos.com – Mulai tahun depan, beban anggaran lampu penerangan jalan umum (PJU) yang ditanggung Pemkab Tuban dipastikan semakin tinggi. Itu menyusul penambahan ratusan unit PJU yang terpasangan tahun ini.

Kepala Bidang PJU Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Sumarno memaparkan, selama 2022 ini, total PJU baru yang terpasang sebanyak 721 unit. Ratusan unit PJU itu tersebar di beberapa titik jalan poros desa dan kecamatan se-Kabupaten Tuban. Setelah dihitung, biaya tambahan yang dibutuhkan kurang lebih Rp 150 juta per bulan. ‘’Kalau setahun, totalnya sekitar Rp 1,8 miliar,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (7/12).

Apabila ditambah dengan PJU yang sudah ada, total yang menjadi tanggung jawab Pemkab Tuban mencapai 9.210 unit dari sebelumnya 8.489 unit. Jika tahun ini biaya rata-rata per bulan mencapai kurang lebih Rp 1,8 miliar, tahun depan diperkirakan mencapai hampir Rp 2 miliar. Atau kurang lebih sekitar Rp 24 miliar per tahun.

Baca Juga :  Etalase E-Katalog di Tuban Didominasi Barang Konstruksi, Produk UMKM Masih Minim

Diungkapkan Marno, penambahan tarif listrik PJU cukup besar tersebut masih wajar. Terlebih, yang menikmati infrastruktur penerangan jalan masyarakat langsung. Dalam kata lain tidak sia-sia. ‘’Fungsi PJU ini amat vital. Sebab, jalanan yang gelap sangat membahayakan pengguna jalan,’’ terang mantan Kepala Bidang Kebersihan dan Pertanaman Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPRKP) Tuban itu.

Disampaikan Marno, salah satu alasan JPU terus ditambah, sebab PJU merupakan program prioritas Bupati Aditya Halindra Faridzky.  ‘’Di era Mas Bupati, jangan ada jalanan gelap. Karena itu, pada 2023 nanti masih akan ada penambahan PJU lagi,’’ bebernya.

Disinggung soal PJU tenaga surya yang lebih efisien, Marno mengatakan bahwa perawatan PJU tenaga surya tidak mudah. Selain itu, pirantinya juga mahal. ‘’Soal menghemat biaya listrik, memang benar. Tapi kualitasnya tidak bagus, perawatannya juga rumit,’’ katanya, sehingga dianggap tidak efektif.

Baca Juga :  Belum Genap Lima Bulan Direhab, Atap Gedung Korpri Ambruk

Karena itu, sejauh ini PJU tenaga surya hahya menjadi solusi wilayah yang jaringan listriknya terbatas. ‘’Ada 950 unit PJU tenaga surya. Semua di wilayah yang sulit terjangkau jaringan listrik,’’ tandasnya. (sab/tok)