Radartuban.jawapos.com – KH Ahsan Ghozali dan KH Ahmad Damanhuri terpilih secara mufakat sebagai rais syuriah dan ketua tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban masa khidmat 2023-2028.
Dua kader terbaik nahdliyin di Bumi Ronggolawe ini terpilih dalam Konfercab NU ke-VII Tuban berlangsung di Ma’had Bahrul Huda, Jalan Letda Sucipto kemarin (25/12).
Terpilihnya Kiai Ahsan Ghozali dan Ahmad Damanhuri ini tidak diprediksi sebelumnya. Meski demikian, proses pemilihan berlangsung sangat demokrastis. Tidak ada perselisihan di antara musyawirin sebagai pemilik hak suara.
Kiai Ahsan dipilih secara mufakat melalui metode ahlu halli wal aqdi (ahwa) yang terdiri dari lima anggota, yakni KH Ubaidillah Faqih, KH Abdul Matin, KH Abu Mansyur KH Damanhuri, dan KH Husnan.
Sementara Kiai Damanhuri terpilih setelah mengantongi 241 suara. Ketua MWC NU Rengel ini terpilih secara aklamasi setelah calon lain, KH Ahmad Syariful Wafa yang memperoleh 165 suara, tidak bersedia melanjutkan pencalonan.
Sekretaris Panitia Konfercab VII NU Tuban Khoirul Huda mengatakan, tahapan terpilihnya kedua pimpinan baru PCNU Tuban ini cukup panjang. Pertama, dimulai dengan pemilihan ahwa. Proses pemilihan ahwa sudah dimulai sejak satu hari sebelum konfercab. Ranting dan MWC diminta mengajukan nama calon ahwa—kiai-kiai sepuh yang memenuhi kriteria sebagai AHWA, yakni berakidah ahlussunah wal jama’ah annahdliyah, bersikap adil, alim, memiliki integritas moral, tawadhu (rendah hati), berpengaruh, dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik, serta wara’ dan zuhud.
Selanjutnya, usulan tersebut ditabulasi menjadi lima nama dengan dukungan terbanyak. Kelima nama tersebut, terang Huda—sapaan akrabnya, yakni KH Ubaidillah Faqih, pengasuh Ponpes Langitan (358 suara), KH Abdul Matin Jawahir, pengasuh Ponpes Bejagung (347 suara), KH Abu Mansur, pengasuh Ponpes Tanggir (326 suara), KH M. Husnan Dimyati, pengasuh Ponpes Al Hikmah Singgahan (285 suara), dan KH Ahmad Damanhuri, pengasuh Ponpes Al Hadi Rengel (276 suara).
‘’Kelima ahwa mempunyai hak untuk memilih salah satu dari mereka, atau di luar mereka menjadi rais syuriah, itu hak prerogatif ahwa,’’ tuturnya, ‘’dan setelah melalui sidang tertutup yang didampingi dari perwakilan dari PBNU, para kiai anggota ahwa sepakat memilih Kiai Ahsan Ghozali sebagai rais syuriah,’’ tambah Huda.
Adapun pemilihan tanfidziyah dimulai sekitar pukul 02.00 dini hari kemarin. Sidang dipimpin dari perwakilan PBNU. Tercatat ada 20 MWC dan 269 ranting yang hadir dengan jumlah pemilik hak suara 450 orang.
‘’Proses pemilihannya, masing-masing pemilik hak suara menuliskan nama yang didukung untuk menjadi ketua tanfidziyah,’’ terang Huda.
Sesuai tata tertib (tatib), pemilihan ketua tanfidziyah dilakukan dengan tahap pencalonan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pemilihan.
Nama calon yang bisa maju dalam pencalonan bila dukung minimal 30 persen dari jumlah suara yang diperebutkan. Pada tahap pencalonan muncul 14 nama.
Namun, setelah melalui proses penghitungan, hanya bakal calon Ahmad Damanhuri dan Ahmad Syariful Wafa yang menuhi syarat minimal dukungan.
‘’Karena Kiai Wafa mengundurkan diri, sehingga Kiai Damanhuri otomatis ditetapkan menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban masa khidmat 2023-2028,’’ tandasnya. (fud/zid/tok)