Radartuban.jawapos.com – Setelah belasan tahun menjadi titik rawan kecelakaan, mulai awal 2023 kawasan Jatipeteng dihapus dari peta blackspot atau jalur rawan kecelakaan. Salah satu pertimbangannya karena selama 2022, kilometer (km) 16 – 17 jalan Tuban – Bancar, persisnya di Desa Sumur geneng, Kecamatan Jenu itu tidak lagi sering terjadi kecelakaan fatal seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban Ipda Eko Sulistiyono menerangkan, tidak lagi dipetakannya Jatipeteng sebagai blackspot pada 2023 karena angka kecelakaan di kawasan tersebut sangat minim. Terlebih, fatality rate atau angka kematian selama 2022 nol kasus.
Setelah Jatipeteng dihapus dari peta jalur rawan kecelakaan, Polres Tuban menetapkan kawasan blackspot baru seiring banyaknya angka kecelakaan di titik tersebut. Kawasan tersebut adalah jalan lingkar selatan (JLS), persisnya di Desa Prunggahan Wetan dan Prunggahan Kulon, keduanya di Kecamatan Semanding.
Titik rawan kecelakaan lainnya masih belum bergeser. Yakni, di km 5-6 jalan Tuban – Widang (Desa Gesing, Kecamatan Semanding. Lokasi ke tiga di km 50-51 jalan Tuban – Bancar (Desa Bulujowo, Kecamatan Bancar).
Eko, sapaannya menerangkan, Jatipeteng tak lagi jadi blackspot karena kawasannya sekarang ini jauh lebih terang. Penebangan pohon besar-besaran untuk proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) menjadikan lokasi ini tak lagi gelap.
Selain itu, petugas juga memasang closed circuit television (CCTV) untuk memantau arus lalu lintas. Setelah terpasang kamera pemantau, petugas langsung turun untuk mengurai truk besar yang parkir sembarangan atau memicu kemacetan.
Sedangkan tingginya angka kecelakaan di JLS, kata dia, karena kondisinya yang gelap dan belum terpasang lampu penerangan jalan. Tak hanya tingginya angka kecelakaan. Kematian akibat kecelakaan di ring road juga tinggi.
Kondisi ini, lanjut Eko, diperparah dengan banyaknya peng guna jalan yang belum memahami kondisi jalan tersebut. (yud/ds)