SMKN 1 Tuban terus meningkatkan performanya dalam mencerdaskan anak bangsa. Tak hanya melahirkan lulusan yang siap kerja, sekolah kejuruan yang berdiri di tengah kota ini juga menyiapkan lulusan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan lulusan yang siap menjadi wirausaha mandiri.
SETIAP tahun, lembaga pendidikan yang beralamat di Jalan Mastrip 2 Tuban ini berhasil mengantarkan siswa dan siswinya berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Tahun ini, misalnya, anak didik sekolah ini sukses menjuarai puluhan kompetisi tingkat kabupaten hingga nasional.
Untuk meningkatkan prestasi dan kualitas lulusannya, lembaga pendidikan ini senantiasa melakukan penggalian, pembimbingan, serta pembinaan bakat dan minat anak didiknya. Itu ditunjang dengan kelengkapan fasilitas–fasilitas yang update atau terbaru.
Kepala SMKN 1 Tuban Subandi, M.Pd. mengatakan, sekolah yang dipimpin tak hanya mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, namun juga selalu mengembangkan hubungan dengan Dunia Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (DIDUKA). Menurutnya pengembangan ini dilandasi untuk membantu memfasilitasi dan menyiapkan sebanyak mungkin siswa yang telah lulus dapat terserap di dunia kerja. ‘’Tiap tahunnya lulusan kita jadi langganan berbagai perusahaan setiap perekrutan tenaga kerja,’’ ujarnya.
Subandi menegaskan, mencetak lulusan siap kerja itu pasti. Namun, lebih dari itu, sesuai dengan instruksi Direktorat SMK Kemendikbud, SMK harus mampu mencetak lulusan BMW (bekerja, melanjutkan, dan wirausaha).
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata pendidik asal Bojonegoro ini, SMKN 1 Tuban terus menjalin sinergitas yang baik antara tim manajemen dan tenaga pendidik. ‘’Kependidikan di internal institusi juga sangat mendukung untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas,’’ imbuhnya.
Waka Humas SMKN 1 Tuban Lilik Retnowulan, S.T. M.Pd. menambahkan, selain program-program unggulan dan tenaga pendidik yang berkompeten serta manajemen andal, sekolahnya juga ditunjang dengan sarana dan prasarana yang selalu update dengan mengikuti perkembangan DIDUKA. Tak hanya itu. SMKN 1 Tuban juga selalu memperkuat dan memperbanyak jalinan kerja sama dengan DIDUKA serta stakeholder yang mendukung upaya mencetak lulusan BMW. ‘’Untuk menguatkan jaringan, kita selalu menargetkan setiap tahun menambah jaringan kerja sama baru. Entah itu dengan perusahaan atau perguruan tinggi,’’ terangnya.
Pendidik asal Tuban ini juga menerangkan bidang dan lingkup kerja sama sekolah dalam menyesuaikan dengan program dan konsep Kemendikbud, yakni 8+i. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek soft skills, hards skills, dan karakter pekerja sesuai kebutuhan dunia kerja (penyelarasan kurikulum).
Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hards skills, soft skills, dan karakter yang kuat (PBM berbasis proyek).
Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja (guru tamu).
Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.
Kelima, bagi lulusan dan guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja. (tersertifikasi industri)
Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin. (magang guru)
Ketujuh, diadakan riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan.
Kedelapan, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.(tingkat kebekerjaan lulusan)
Instrumen “i” memungkinkan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja. Di antaranya, beasiswa dan/atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, dan lainnya.
Lilik Retnowulan memaparkan, berdasarkan data yang dihimpun sekolahnya, tercatat 70 persen lulusan SMKN 1 Tuban diterima bekerja di berbagai perusahaan dan 20 persen berhasil menembus perguruan tinggi negeri maupun swasta favorit, serta 8 persen sukses membangun wirausaha mandiri.
Dia juga yakin dengan berbagai upaya dan usaha peningkatan kualitas pendidikan dan jalinan kerja sama dengan stakeholder, ke depannya SMKN 1 mampu mencetak lebih banyak lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.(rif/ds)