Radartuban.jawapos.com – Setelah dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena terbatasnya data kematian akibat Covid-19, Tiongkok akhirnya terbuka melaporkan peningkatan kasus kematian akibat Covid-19. Tiongkok mengakui ada 60 ribu kematian akibat Covid-19.
Tiongkok mengklaim angka tersebut merupakan pasien meninggal di rumah sakit sejak negara itu mencabut kebijakan nol-Covid pada akhir tahun lalu. Sehingga tak ada lagi pengujian, pembatasan perjalanan, dan penguncian massal.
Definisi Kematian Versi Tiongkok
Dilansir dari CNBC, Minggu (15/1), gagal napas setelah tertular Covid-19 akan diklasifikasikan sebagai kematian akibat Covid-19. Serangan jantung atau penyakit kardiovaskular yang menyebabkan kematian orang yang terinfeksi tidak akan mendapatkan klasifikasi tersebut.
Rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Yanzhong Huang, mengatakan peningkatan kematian sepuluh kali lipat yang diumumkan pada hari Sabtu (14/1) menunjukkan bahwa dicabutnya nol-Covid memivu peningkatan tajam dalam kasus parah dan kematian, terutama di kalangan lansia. Namun, katanya, tidak jelas apakah data baru secara akurat mencerminkan kematian yang sebenarnya karena dokter tidak disarankan untuk melaporkan kematian terkait Covid dan jumlah 60 ribu itu pun hanya mencakup kematian di rumah sakit.
“Di pedesaan misalnya, banyak lansia meninggal di rumah tetapi tidak dites Covid karena kurangnya akses alat tes atau keengganan mereka untuk dites,” ujarnya.
Sebelumnya WHO mengkritik karena Tiongkok dinilai kurang terbuka dalam menyampaikan kondisi darurat Covid-19 yang sebenarnya. Sebelum dikritik WHO, Tiongkok hanya melaporkan 40 kematian akibat Covid-19.(JPG)
Radartuban.jawapos.com – Setelah dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena terbatasnya data kematian akibat Covid-19, Tiongkok akhirnya terbuka melaporkan peningkatan kasus kematian akibat Covid-19. Tiongkok mengakui ada 60 ribu kematian akibat Covid-19.
Tiongkok mengklaim angka tersebut merupakan pasien meninggal di rumah sakit sejak negara itu mencabut kebijakan nol-Covid pada akhir tahun lalu. Sehingga tak ada lagi pengujian, pembatasan perjalanan, dan penguncian massal.
Definisi Kematian Versi Tiongkok
Dilansir dari CNBC, Minggu (15/1), gagal napas setelah tertular Covid-19 akan diklasifikasikan sebagai kematian akibat Covid-19. Serangan jantung atau penyakit kardiovaskular yang menyebabkan kematian orang yang terinfeksi tidak akan mendapatkan klasifikasi tersebut.
Rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Yanzhong Huang, mengatakan peningkatan kematian sepuluh kali lipat yang diumumkan pada hari Sabtu (14/1) menunjukkan bahwa dicabutnya nol-Covid memivu peningkatan tajam dalam kasus parah dan kematian, terutama di kalangan lansia. Namun, katanya, tidak jelas apakah data baru secara akurat mencerminkan kematian yang sebenarnya karena dokter tidak disarankan untuk melaporkan kematian terkait Covid dan jumlah 60 ribu itu pun hanya mencakup kematian di rumah sakit.
- Advertisement -
“Di pedesaan misalnya, banyak lansia meninggal di rumah tetapi tidak dites Covid karena kurangnya akses alat tes atau keengganan mereka untuk dites,” ujarnya.
Sebelumnya WHO mengkritik karena Tiongkok dinilai kurang terbuka dalam menyampaikan kondisi darurat Covid-19 yang sebenarnya. Sebelum dikritik WHO, Tiongkok hanya melaporkan 40 kematian akibat Covid-19.(JPG)