MULAI sekitar pukul 08.00 kemarin (24/1), sebanyak 8.297 anak didik kelompok bermain (KB) se-Kabupaten Tuban serentak mengikuti Festival Mozaik yang digelar Jawa Pos Radar Tuban bekerja sama dengan PD Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Tuban dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
Tonton videonya disini
Tercatat sembilan kecamatan yang menggelar terpusat. Di antaranya, Himpaudi Kecamatan Tuban yang menyelenggarakan di Taman Bermain Anak, Jalan Pahlawan; Himpaudi Kecamatan Merakurak di Lapangan Sambonggede; Himpaudi Kecamatan Tambakboyo di Pujasera Cokrowati; dan Himpaudi Kecamatan Kerek di Lapangan Futsal Ngipeng, Desa Jarorejo.
Berikutnya, Himpaudi Kecamatan Parengan di TK Dharma Wanita IV Mojomalang; Himpaudi Kecamatan Bangilan di Balai Desa Bangilan; Kecamatan Jenu di KB Harapan Wijaya, Desa Sumurgeneng, Himpaudi Kecamatan Palang menyelenggarakan pada sebelas gugus; serta Himpaudi Kecamatan Senori pada delapan kelompok.
Penyelenggaraan terpusat pada sembilan kecamatan tersebut tidak hanya dihadiri korwildik kecamatan setempat dan penilik.
Di Kecamatan Jenu, misalnya, Festival Mozaik dihadiri camat setempat Yoelani Endang Poerwati dan di Kecamatan Tambakboyo dihadiri istri camat setempat, Titin Aisyah
Fatmawati.
Sementara penyelenggaraan serentak di masing-masing lembaga pendidikan, di antaranya, Kecamatan Semanding, Kenduruan, Rengel, Jatirogo, Bancar, Singgahan, Soko, Plumpang, Rengel, Montong, dan Widang.
Plt Sekretaris Pendidikan (Disdik) Tuban Ismail mengatakan, mozaik adalah media pembelajaran yang tepat bagi peserta didik KB. Melalui mozaik, anak balita dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya.
‘’Motorik halus ini merupakan salah satu pemicu kecerdasan pada anak sejak dini,’’ ujarnya meng apresiasi penyelenggaraan event mozaik dengan jumlah peserta terbanyak di Bumi Ronggolawe tersebut.
Pendidik yang juga kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan SD Disdik Tuban itu memastikan sinergitas dengan Jawa Pos Radar Tuban tidak berhenti pada penyelenggaraan lomba mewarnai dan Festival Mozaik saja.
Dia menegaskan kerja sama dengan media terbesar di Tuban tersebut akan terus ditingkatkan.
‘’Kerja sama ini sebagai upaya membesarkan dan memajukan dunia pendidikan di Tuban, sehingga akan terus berlanjut,’’ tegasnya.
Sementara itu, Ketua Himpaudi Tuban Suyatmi mengatakan, festival mozaik merupakan wadah yang tepat untuk sarana bermain dan belajar. Karena itu, Himpaudi Tuban menyelenggarakan kegiatan di Taman Bermain Anak.
Dia menyebut ke giatan tersebut juga sebagai sarana mempererat hubungan batin ibu dan anak.
‘’Didampingi ibu, anak lebih semangat berkompetisi secara menyenangkan dan menggembirakan,’’ ujarnya.
Ketua II Himpaudi Palang Siti Zulaikhah mengatakan, festival ini sebagai wadah anak mengenal warna, bentuk, dan alat-alat tulis. Dengan demikian, pendidik PAUD dapat memetakan kreativitas dan bakat anak didiknya.
Penyelengaraan terpusat di Lapangan Futsal Ngipeng, kata Ke tua Himpaudi Kecamatan Kerek Siti Rofiah benar-benar melatih kemandirian anak didiknya. Itu karena jaring yang mengeliling lapangan futsal, tempat penyelenggaraan festival mampu memisahkan anak dengan orang tua maupun pendampingnya. Dari luar arena futsal, lanjut dia, para orang tua menunjukkan ke bahagiaannya memberikan semangat kepada para buah hatinya yang sedang mengerjakan mozaik.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Himpaudi Kecamatan Jenu Kholisoh. Dia menyampaikan, dalam Festival Mozaik anak berlatih mandiri dan memiliki pengalaman baru.
‘’Semoga ke depan bisa melaksanakan lebih meriah lagi. Sukses Radar Tuban,’’ tuturnya.
Ketua Himpaudi Merakurak Rohimah mengungkapkan syukurnya karena kegiatan tersebut bisa dilaksanakan sebagaimana tujuan awal, yakni memantik kreativitas dan motorik halus anak.
Menurut dia, kegiatan ini bisa mengeratkan hubungan antara anak dan orang tua.
‘’Tujuan lain kegiatan ini untuk meningkatkan emosional yang baik antara ibu dan anak,’’ ujar dia mengutip tema festival tersebut, Gebyar Mozaik Ibu dan Anak.
Ketua Himpaudi Kecamatan Tambakboyo Yuli Hindra Laila mengemukakan, penyelenggaraan masal festival mozaik secara tak langsung menjadi media bagi anak-anak PAUD untuk belajar bersosial. Itu karena perjumpaan mereka (anak PAUD, Red) dengan banyak orang merangsang keberaniannya. Di satu sisi, kepercayaan diri anak-anak PAUD juga muncul.
‘’Festival Mozaik ini punya peran dalam mem bentuk karakter positif anak. Perlu digelar rutin,’’ ujarnya. (yud/fud/sab/ds)