RADARBISNIS – Menjelang Ramadan, banyak masyarakat yang mencari utang untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan ke depan. Ada yang dengan cara menggadaikan barang berharga ke Pegadaian. Dan, ada pula yang melakukan pinjam online (pinjol). Lantas, mana yang lebih aman?
Intan Nurul Awwaliyah, Ahli Manajemen Keuangan Universitas Jember menyampaikan, dari dua pilihan di atas, antara gadai dan pinjol, yang paling aman adalah gadai.
Disampaikan dia, jika ada orang yang lebih memilih menggadaikan barangnya ke tempat pegadaian resmi ketimbang pinjol, maka orang tersebut sudah memiliki pemahaman tentang literasi keuangan.
‘’Artinya, mereka sudah paham bahwa pinjol sangat berisiko, sehingga pilihan itu (pinjol, Red) tidak diambil, meski sama-sama bisa memberikan pinjaman cepat,’’ katanya.
Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir ini nasabah yang menggadaikan barangnya di kantor Pegadaian Tuban mengalami peningkatan cukup antara 10-30 persen dibanding hari biasa. Rata-rata membutuhkan dana cepat untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Hal ini menggambarkan bahwa sedikit banyak masyarakat di Tuban sudah memahami literasi keuangan, atau setidaknya sudah bisa meminimalisir risiko.
Disampaikan Intan, sistem gadai lebih aman dan terukur risikonya dibanding pinjol yang memiliki suku bunga cukup tinggi dan berbagai biaya lainnya, seperti denda keterlambatan. Sedangkan, orang yang ingin menggadai pun harus memiliki suatu barang berharga untuk dijadikan sebagai jaminan. ‘’Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi gadai lebih aman,” jelasnya.
Lebih lanjut, dosen dengan konsentrasi manajemen keuangan itu menjelaskan, pinjol bisa menjadi sebuah financial trap bagi mereka yang menggunakannya hanya karena kemudahan pinjaman tanpa berpikir lebih lanjut mengenai konsekuensinya.
Begitu pula dengan gadai, seseorang yang memilih nominal gadai besar tanpa memikirkan konsekuensinya juga akan terbebani dan berpotensi kehilangan barang berharga yang dijadikan sebagai jaminan.
‘’Untuk memilih mana yang tepat, orang-orang harus menyesuaikan dengan berbagai faktor, mulai dari kemampuan bayar bunga, bayar jaminan, dan digunakan untuk kebutuhan apa. Sehingga, mereka akan lebih memperkirakan kesanggupan dan berhati-hati sebelum memutuskan,” terang wanita berhijab itu.
Intan menegaskan, pinjol bisa menjadi alternatif jika seseorang tak memiliki barang berharga untuk digadaikan dan bisa sangat bermanfaat asal menggunakannya dengan bijak. Begitu juga dengan menggadaikan barang.
‘’Semua memang harus dipikirkan konsekuensinya, tak hanya berfokus pada kemudahan akses yang ditawarkan saja,” tandasnya. (*)