27.9 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Cerita Benny Hertanto, Mantan Atlet PON yang Kini Lumpuh

spot_img

Adakah apresiasi bagi pahlawan olahraga? Itulah yang kini diharapkan Benny Hertanto, mantan striker tim sepak bola PON Jatim tahun 2000. Sejak tiga tahun terakhir, dia mengalami lumpuh. Dalam kondisi tak berdaya, pemerintah tak memberikan perhatian untuk meringankan beban hidupnya.

M. MAHFUDZ MUNTAHA, Tuban, Radar Tuban

MEDALI emas bertuliskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XV 2000 Jawa Timur terpampang di ruang tamu rumah Benny Hertanto. Medali itu dikalungkan tepat di depan foto line up tim sepak bola PON Jatim yang menggantung di dinding timur rumahnya. Foto dan medali tersebut terlihat jelas dari jalan gang depan rumahnya yang  berimpitan dengan pintu rumahnya.

Meski telah berusia 23 tahun, benda tersebut masih nampak mengilap. Sayang, sang empunya tak mengikuti kemilau medali tersebut. Sekarang ini, dia hanya bisa terkulai lemas tanpa aktivitas apapun. Itu setelah tubuhnya lumpuh.

Baca Juga :  Pembongkaran Tugu Silat Kurang Respons, Baru Dua Tugu yang Dibongkar di Tuban

Di tengah penderitaan tersebut, Benny, sapaannya hanya bisa menatap masa keemasannya. Potret derita pria 45 tahun tersebut tidak hanya terlihat dari kondisinya yang tak berdaya.

Benny sekarang ini tinggal di sebuah rumah yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari SMKN 2 Tuban. Hunian tersebut berada di tengah pemukiman padat
di Gang Kebonsari 2/776B, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban.

Ketika Jawa Pos Radar Tuban bertandang ke rumahnya Rabu (14/6) pagi, dia tengah bersandar pada sebuah kursi di depan rumahnya. Selama duduk, tubuhnya tak bergerak. Saat hendak berdiri untuk berpindah tempat, dia harus dipapah putri pertamanya yang setia merawat.

‘’Kondisi seperti ini sudah sejak 2020 lalu, tangan hingga kaki tak bisa digerakkan,’’ tuturnya sedikit cedal.

Baca Juga :  Seleksi Paskibraka, Mas Lindra: Jadilah Anak Muda yang Bernasionalisme Tinggi

Selama lumpuh, dia sudah berikhtiar. Sejumlah dokter spesialis tulang, saraf, bahkan penyakit dalam sudah didatangi, namun terapi mereka belum membuahkan hasil.

‘’Anehnya setiap pemeriksaan CT scan dan pemeriksaan lain, saya dinyatakan tidak apa-apa. Tidak ada yang menunjukkan penyempitan pembuluh darah atau lainnya,’’ kata dia.

Sampai sekarang, lanjut Benny, tenaga medis belum bisa menemukan penyebab otot motoriknya terganggu dan membuatnya lumpuh. Lumpuh selama tiga tahun menjadikan tubuh Benny kurus kering. Bapak tiga anak itu masih ingat betul bagaimana karir sepak bolanya dulu. Termasuk masa emasnya mengantarkan tim sepak bola Jatim menyabet medali emas pada PON XV 2000.

Dia mengisahkan, awal mula dirinya memulai karir sebagai pemain bola pada 1996.

Adakah apresiasi bagi pahlawan olahraga? Itulah yang kini diharapkan Benny Hertanto, mantan striker tim sepak bola PON Jatim tahun 2000. Sejak tiga tahun terakhir, dia mengalami lumpuh. Dalam kondisi tak berdaya, pemerintah tak memberikan perhatian untuk meringankan beban hidupnya.

M. MAHFUDZ MUNTAHA, Tuban, Radar Tuban

MEDALI emas bertuliskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XV 2000 Jawa Timur terpampang di ruang tamu rumah Benny Hertanto. Medali itu dikalungkan tepat di depan foto line up tim sepak bola PON Jatim yang menggantung di dinding timur rumahnya. Foto dan medali tersebut terlihat jelas dari jalan gang depan rumahnya yang  berimpitan dengan pintu rumahnya.

Meski telah berusia 23 tahun, benda tersebut masih nampak mengilap. Sayang, sang empunya tak mengikuti kemilau medali tersebut. Sekarang ini, dia hanya bisa terkulai lemas tanpa aktivitas apapun. Itu setelah tubuhnya lumpuh.

Baca Juga :  Dua Pekan Berkas Bacaleg Belum Disentuh

Di tengah penderitaan tersebut, Benny, sapaannya hanya bisa menatap masa keemasannya. Potret derita pria 45 tahun tersebut tidak hanya terlihat dari kondisinya yang tak berdaya.

- Advertisement -

Benny sekarang ini tinggal di sebuah rumah yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari SMKN 2 Tuban. Hunian tersebut berada di tengah pemukiman padat
di Gang Kebonsari 2/776B, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban.

Ketika Jawa Pos Radar Tuban bertandang ke rumahnya Rabu (14/6) pagi, dia tengah bersandar pada sebuah kursi di depan rumahnya. Selama duduk, tubuhnya tak bergerak. Saat hendak berdiri untuk berpindah tempat, dia harus dipapah putri pertamanya yang setia merawat.

‘’Kondisi seperti ini sudah sejak 2020 lalu, tangan hingga kaki tak bisa digerakkan,’’ tuturnya sedikit cedal.

Baca Juga :  Rizal, Guru Ngaji untuk Tuna Netra. Setahun, Komunitas Hanya Beranggotakan Empat Orang

Selama lumpuh, dia sudah berikhtiar. Sejumlah dokter spesialis tulang, saraf, bahkan penyakit dalam sudah didatangi, namun terapi mereka belum membuahkan hasil.

‘’Anehnya setiap pemeriksaan CT scan dan pemeriksaan lain, saya dinyatakan tidak apa-apa. Tidak ada yang menunjukkan penyempitan pembuluh darah atau lainnya,’’ kata dia.

Sampai sekarang, lanjut Benny, tenaga medis belum bisa menemukan penyebab otot motoriknya terganggu dan membuatnya lumpuh. Lumpuh selama tiga tahun menjadikan tubuh Benny kurus kering. Bapak tiga anak itu masih ingat betul bagaimana karir sepak bolanya dulu. Termasuk masa emasnya mengantarkan tim sepak bola Jatim menyabet medali emas pada PON XV 2000.

Dia mengisahkan, awal mula dirinya memulai karir sebagai pemain bola pada 1996.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img