Benny masih mengingat jelas pada 1994-1996, Thor termasuk tim tangguh di Bumi Ronggolawe. Tim yang diperkuatnya tersebut juga disegani lawan-lawannya. Bahkan, tim yang ber-home base di kampungnya, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban itu berani menantang Persema Malang junior dalam laga persahabatan.
Begitu kuatnya insting Benny dalam mencetak gol, dia mengaku sering tak melihat gawang sebelum melesakkan tendangan. Bahkan, sebuah gol yang paling sulit ketika dirinya memperkuat PSIR Rembang dalam pertandingan melawan Purwakarta, mampu disarangkan. Tendangan tersebut dari samping gawang di luar kotak penalti.
‘’Ketika teman-teman tanya caranya seperti apa, saya bilang tidak tahu. Saya tendang saja ke arah gawang,’’ kenangnya dengan mata berbinar-binar.
Benny menuturkan, ilmu-ilmu inilah yang nantinya akan ditularkan kepada pemain-pemain muda di Tuban. Bahkan, kalau perlu, kata Benny, dirinya bisa menjadi seorang pelatih sebuah klub bola atau membuat sekolah sepak bola (SSB) sendiri. Dengan demi kian, pria lulusan SMA PGRI 1 Tuban itu bisa mendampingi langsung anak didiknya.
Meski sekarang ini belum bisa mewujudkan cita-citanya tersebut, Benny mengaku bangga anak pertamanya yang perempuan bisa mengikuti jejaknya menjadi pemain futsal andal. Karena kemampuannya, dia direkrut untuk memperkuat tim futsal Tuban pada Porprov Jatim 2021. (*/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Benny masih mengingat jelas pada 1994-1996, Thor termasuk tim tangguh di Bumi Ronggolawe. Tim yang diperkuatnya tersebut juga disegani lawan-lawannya. Bahkan, tim yang ber-home base di kampungnya, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban itu berani menantang Persema Malang junior dalam laga persahabatan.
Begitu kuatnya insting Benny dalam mencetak gol, dia mengaku sering tak melihat gawang sebelum melesakkan tendangan. Bahkan, sebuah gol yang paling sulit ketika dirinya memperkuat PSIR Rembang dalam pertandingan melawan Purwakarta, mampu disarangkan. Tendangan tersebut dari samping gawang di luar kotak penalti.
‘’Ketika teman-teman tanya caranya seperti apa, saya bilang tidak tahu. Saya tendang saja ke arah gawang,’’ kenangnya dengan mata berbinar-binar.
Benny menuturkan, ilmu-ilmu inilah yang nantinya akan ditularkan kepada pemain-pemain muda di Tuban. Bahkan, kalau perlu, kata Benny, dirinya bisa menjadi seorang pelatih sebuah klub bola atau membuat sekolah sepak bola (SSB) sendiri. Dengan demi kian, pria lulusan SMA PGRI 1 Tuban itu bisa mendampingi langsung anak didiknya.
Meski sekarang ini belum bisa mewujudkan cita-citanya tersebut, Benny mengaku bangga anak pertamanya yang perempuan bisa mengikuti jejaknya menjadi pemain futsal andal. Karena kemampuannya, dia direkrut untuk memperkuat tim futsal Tuban pada Porprov Jatim 2021. (*/ds)
- Advertisement -
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.