Untuk lebih memeriahkan dan menghidupkan suasana ‘’kafe panggung seninya’’, setiap akhir pekan pencetus kelahiran Berdua Foodtruck tersebut mendatangkan pertunjukan akustik.
“Teman-teman atau siapa pun bisa bernyanyi bersama sepanjang sore hingga malam,”
ujarnya.
Mas Fu terang-terangan menyebut keakraban di Berdua Foodtruck yang di bangun teman-teman sesama penikmat kopi sangat intens. Mereka fokus dengan orang yang dibawanya dengan tujuan yang sama; ngopi.
“Kami berusaha menciptakan keakraban suasana yang kami sebut cangkruk lebih asik, biar esensi cangkruk-nya tetap ada,” kata dia.
Selain nongkrong dan ngopi, kata pria 27 tahun itu, beberapa teman (sebutan Mas Fu terhadap pengunjung, Red) mengajak sharing tentang puisi.
‘’Daripada menggurui, mendingan belajar bersama untuk menciptakan sebuah keakraban baru,’’ ujarnya.
Karena konsepnya menyatu dan menikmati alam di kafe tanpa atapnya, Mas Fu sengaja tidak memasang audio atau speaker aktif. Meski sekadar selingan musik.
Jangan berharap menemukan fasilitas internet di kafe ini. Itu karena dia tidak ingin pengunjung ter-distract dengan gawainya.
‘’Dengan terciptanya atmosfer keakraban dan sealami mungkin, teman-teman yang nongkrong dapat berbincang, bergurau, dan tentu saja berdiskusi setenang mungkin,’’ tutur sulung dari dua bersaudara itu. (*/ds)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.