27 C
Tuban
Friday, 11 April 2025
spot_img
spot_img

Abdul Rosyid, Pengoleksi Buku-Dokumen Bersejarah. Saat Ini Miliki 3.000 Buku

Contoh dokumen sejarah miliknya tentang Bumi Ronggolawe, ungkap Ocid, di antaranya beberapa surat pelantikan sejumlah camat di Kabupaten Tuban pada periode 1960-an.

‘’Arsip-arsip birokrasi beberapa Bupati Tuban di era yang sama (periode 1960, Red) saya juga ada,’’ ungkapnya.

Pria yang sehari-harinya berjualan jamu di pasar Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan ini melanjutkan, tentu banyak pihak tertarik dengan aset-asetnya.

Terutama aset ‘’berbau’’ Kabupaten Tuban, cukup dicari orang dan instansi pemerintah kabupaten setempat hingga lembaga negara.

‘’Namun, saya tak berkenan memberikan. Bahkan, jika dihargai dengan uang sekalipun. Kalau dipinjam untuk suatu keperluan, monggo,’’ tuturnya.

Pria mewadahi seluruh asetnya dalam taman literasi bernama Taman Baca Banyu Mili ini mengemukakan, tidak merelakan aset-asetnya beralih kepemilikan.

Baca Juga :  Tuban dan 84 Kota di Jawa-Bali Naik ke Level 2, Razia Prokes Kembali Aktif

Itu karena, aset-aset tersebut didapatkannya dengan jerih payah.

‘’Kalau dirupiahkan, aset-aset saya ini tentu ada angkanya. Tapi, jerih-parah saya untuk mendapatkannya itulah yang tidak ada angkanya,’’ jelasnya.

Lebih lanjut, pria juga hobi merawat tanaman bonsai ini mengemukakan, tak mengerti sampai kapan obsesinya tentang sejarah akan berakhir. Namun, yang jelas, di masa  mendatang buku, dokumen, dan foto bernilai sejarah kini dimilikinya itu akan diwariskan kepada buah hatinya.

‘’Semoga, si pewaris ini bisa mengelolanya dengan baik,’’ pungkasnya. (sab/tok)

 

—————————————————————-

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Contoh dokumen sejarah miliknya tentang Bumi Ronggolawe, ungkap Ocid, di antaranya beberapa surat pelantikan sejumlah camat di Kabupaten Tuban pada periode 1960-an.

‘’Arsip-arsip birokrasi beberapa Bupati Tuban di era yang sama (periode 1960, Red) saya juga ada,’’ ungkapnya.

Pria yang sehari-harinya berjualan jamu di pasar Desa Tunggulrejo, Kecamatan Singgahan ini melanjutkan, tentu banyak pihak tertarik dengan aset-asetnya.

Terutama aset ‘’berbau’’ Kabupaten Tuban, cukup dicari orang dan instansi pemerintah kabupaten setempat hingga lembaga negara.

‘’Namun, saya tak berkenan memberikan. Bahkan, jika dihargai dengan uang sekalipun. Kalau dipinjam untuk suatu keperluan, monggo,’’ tuturnya.

- Advertisement -

Pria mewadahi seluruh asetnya dalam taman literasi bernama Taman Baca Banyu Mili ini mengemukakan, tidak merelakan aset-asetnya beralih kepemilikan.

Baca Juga :  Warisan tanpa Wasiat, Kerap Berakhir Sengketa

Itu karena, aset-aset tersebut didapatkannya dengan jerih payah.

‘’Kalau dirupiahkan, aset-aset saya ini tentu ada angkanya. Tapi, jerih-parah saya untuk mendapatkannya itulah yang tidak ada angkanya,’’ jelasnya.

Lebih lanjut, pria juga hobi merawat tanaman bonsai ini mengemukakan, tak mengerti sampai kapan obsesinya tentang sejarah akan berakhir. Namun, yang jelas, di masa  mendatang buku, dokumen, dan foto bernilai sejarah kini dimilikinya itu akan diwariskan kepada buah hatinya.

‘’Semoga, si pewaris ini bisa mengelolanya dengan baik,’’ pungkasnya. (sab/tok)

 

—————————————————————-

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img