30.4 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Ketika 2023 Diprediksi Terjadi Resesi

Optimistis Tak Terimbas, Ekonomi Tuban Semakin Tumbuh

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Lembaran baru 2023 baru dimulai. Namun, pernyataan Presiden Joko Widodo yang memprediksi kondisi ekonomi dunia tahun ini bakal gelap patut menjadi warning bersama, termasuk pemerintah daerah—selaku operator kebijakan di wilayah. Meskipun nantinya resesi tidak terjadi, setidaknya ada kebijakan-kebijakan strategis yang disiapkan dari sekarang.

Entah benar-benar terjadi atau tidak, wacana resesi yang diprediksi terjadi pada 2023 tetap diantisipasi oleh Pemkab Tuban. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sudah mempersiapkan sejumlah strategi agar isu krisis global itu tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat Tuban. Pemkab cukup optimistis memandang 2023 sebagai tahun harapan yang justru akan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi masyarakat pascapandemi.

Optimisme pemerintah daerah dalam menyambut 2023 ini ditunjukkan dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi naik 1,31 persen atau menjadi 4,31 persen. Target kenaikan itu bukan tanpa strategi. Ada langkah-langkah yang disiapkan sejak dini. Kepala Bappeda Litbang Tuban Agung Triwibowo mengatakan, salah satu kunci meningkatkan perekonomian adalah perputaran uang yang masif.

Baca Juga :  Mendag Harapkan Side Events G20 Mampu Dorong Perekonomian Nasional

Agung—sapaan akrabnya mengatakan—perputaran uang bisa jalan dimulai dengan menghidupkan perekonomian di lingkup paling kecil, yakni keluarga. Selanjutnya mengatur perekonomian di level desa agar tetap berjalan. Caranya, menghidupkan potensi desa agar perputaran uang bisa jalan dari level terkecil. ‘’Dengan menghidupkan OVOP (one village one product), perekonomian di level desa bisa jalan, uang dari masyarakat kembali ke masyarakat juga,’’ ungkap dia.

Mantan sekretaris Bappeda Tuban ini mengatakan, saat ini banyak desa yang sudah sadar akan potensi di daerahnya. Sebagai bukti, banyak desa yang berlomba-lomba mendirikan badan usaha milik desa (BUMDes). Juga banyak berdiri kelompok sadar wisata (Pokdarwis) baru untuk mengelola potensi wisata di desanya. ‘’Sekarang ini tidak ada desa yang tidak punya potensi, jika mau berusaha pasti ada potensi desa yang bisa jadi sumber perputaran uang,’’ tegas dia.

Baca Juga :  Satu Tahun Kepemimpinan Mas Bupati: Ekonomi Tumbuh, Inflasi Terkendali

Mantan Camat Merakurak ini mengatakan jika desa mampu memunculkan produk unggulan sesuai program OVOP dari Bupati Mas Lindra, maka perputaran uang akan berjalan. Efek domino lainnya, yakni pengangguran akan berkurang dan ekonomi akan tumbuh. ‘’Persebaran uang tidak hanya di kota, desa juga harus mampu menjadi pusat perputaran uang melalui BUMDes, wisata, atau produk unggulan,’’ tutur dia.

Agung mengatakan, sudah banyak bukti kreativitas masyarakat yang menjadi sumber perputaran uang. Seperti halnya Pantai Kelapa yang dulu hanya tempat sampah kini menjadi wisata yang beromzet ratusan juta. Contoh lain, yakni Wisata Pelang yang dulu hanya bendungan untuk mengatur arus air, sekarang juga bisa menjadi wisata untuk mendatangkan uang. ‘’Kuncinya jika OVOP hidup, maka perputaran uang jalan dan insya Allah tidak ada resesi di Tuban,’’ tandasnya optimis. (yud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Lembaran baru 2023 baru dimulai. Namun, pernyataan Presiden Joko Widodo yang memprediksi kondisi ekonomi dunia tahun ini bakal gelap patut menjadi warning bersama, termasuk pemerintah daerah—selaku operator kebijakan di wilayah. Meskipun nantinya resesi tidak terjadi, setidaknya ada kebijakan-kebijakan strategis yang disiapkan dari sekarang.

Entah benar-benar terjadi atau tidak, wacana resesi yang diprediksi terjadi pada 2023 tetap diantisipasi oleh Pemkab Tuban. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sudah mempersiapkan sejumlah strategi agar isu krisis global itu tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat Tuban. Pemkab cukup optimistis memandang 2023 sebagai tahun harapan yang justru akan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi masyarakat pascapandemi.

Optimisme pemerintah daerah dalam menyambut 2023 ini ditunjukkan dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi naik 1,31 persen atau menjadi 4,31 persen. Target kenaikan itu bukan tanpa strategi. Ada langkah-langkah yang disiapkan sejak dini. Kepala Bappeda Litbang Tuban Agung Triwibowo mengatakan, salah satu kunci meningkatkan perekonomian adalah perputaran uang yang masif.

Baca Juga :  BNI Xpora Dinilai Sebagai Terobosan Bagus untuk Keketuaan ASEAN 2023

Agung—sapaan akrabnya mengatakan—perputaran uang bisa jalan dimulai dengan menghidupkan perekonomian di lingkup paling kecil, yakni keluarga. Selanjutnya mengatur perekonomian di level desa agar tetap berjalan. Caranya, menghidupkan potensi desa agar perputaran uang bisa jalan dari level terkecil. ‘’Dengan menghidupkan OVOP (one village one product), perekonomian di level desa bisa jalan, uang dari masyarakat kembali ke masyarakat juga,’’ ungkap dia.

Mantan sekretaris Bappeda Tuban ini mengatakan, saat ini banyak desa yang sudah sadar akan potensi di daerahnya. Sebagai bukti, banyak desa yang berlomba-lomba mendirikan badan usaha milik desa (BUMDes). Juga banyak berdiri kelompok sadar wisata (Pokdarwis) baru untuk mengelola potensi wisata di desanya. ‘’Sekarang ini tidak ada desa yang tidak punya potensi, jika mau berusaha pasti ada potensi desa yang bisa jadi sumber perputaran uang,’’ tegas dia.

- Advertisement -
Baca Juga :  Rekor!!! Penyaluran Kredit UMKM Tembus Rp 1,14 Triliun Tahun Ini

Mantan Camat Merakurak ini mengatakan jika desa mampu memunculkan produk unggulan sesuai program OVOP dari Bupati Mas Lindra, maka perputaran uang akan berjalan. Efek domino lainnya, yakni pengangguran akan berkurang dan ekonomi akan tumbuh. ‘’Persebaran uang tidak hanya di kota, desa juga harus mampu menjadi pusat perputaran uang melalui BUMDes, wisata, atau produk unggulan,’’ tutur dia.

Agung mengatakan, sudah banyak bukti kreativitas masyarakat yang menjadi sumber perputaran uang. Seperti halnya Pantai Kelapa yang dulu hanya tempat sampah kini menjadi wisata yang beromzet ratusan juta. Contoh lain, yakni Wisata Pelang yang dulu hanya bendungan untuk mengatur arus air, sekarang juga bisa menjadi wisata untuk mendatangkan uang. ‘’Kuncinya jika OVOP hidup, maka perputaran uang jalan dan insya Allah tidak ada resesi di Tuban,’’ tandasnya optimis. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img