‘’Itu kalau masih ada panas, tapi kalau nggak ada panas seperti sekarang ini, ya sama sekali tidak bisa menjemur,’’ ujar dia.
Selain karena cuaca sedang hujan, turunnya produksi juga tidak lepas dari hasil tangkapan nelayan. Pasalnya, ikan hasil tangkapan nelayan merupakan sumber utama dari bisnis ikan asin. Praktis, jika tangkapan ikan nelayan sepi, otomatis bahan untuk membuat ikan asin juga sedikit.
‘’Lengkap wes, mendung setiap hari, tangkapan ikan nelayan sedikit,’’ ujarnya pasrah dengan keadaan.
Untuk harga dari ikan asin bervariatif. Patokannya tergantung dari jenis ikannya. Per kilo bisa dibanderol dari harga Rp 35–120 ribu.
‘’Meski permintaan banyak, harga tetap sama,’’ ujar dia bahwa tidak lantas harga melambung ketika stok menipis.
Terpisah, Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Arbi Susilo Hidayat mengatakan, saat ini wilayah Tuban sedang berada di musim puncak penghujan. Perkiraan waktunya hingga Maret 2023 nanti. Hal ini karena faktor angin yang sedang berputar di barat Australia. Angin tersebut membawa awan berisi gumpalan air sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Dihimbau untuk masyarakat tetap berhati-hati. Terlebih bagi nelayan. Sebab, cuaca ekstrem juga menyebabkan gelombang tinggi.
‘’Untuk saat ini cuacanya masih ekstrem. Hujan masih akan berlangsung hampir setiap hari,’’ tandasnya. (zid/tok)
‘’Itu kalau masih ada panas, tapi kalau nggak ada panas seperti sekarang ini, ya sama sekali tidak bisa menjemur,’’ ujar dia.
Selain karena cuaca sedang hujan, turunnya produksi juga tidak lepas dari hasil tangkapan nelayan. Pasalnya, ikan hasil tangkapan nelayan merupakan sumber utama dari bisnis ikan asin. Praktis, jika tangkapan ikan nelayan sepi, otomatis bahan untuk membuat ikan asin juga sedikit.
‘’Lengkap wes, mendung setiap hari, tangkapan ikan nelayan sedikit,’’ ujarnya pasrah dengan keadaan.
Untuk harga dari ikan asin bervariatif. Patokannya tergantung dari jenis ikannya. Per kilo bisa dibanderol dari harga Rp 35–120 ribu.
‘’Meski permintaan banyak, harga tetap sama,’’ ujar dia bahwa tidak lantas harga melambung ketika stok menipis.
- Advertisement -
Terpisah, Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Arbi Susilo Hidayat mengatakan, saat ini wilayah Tuban sedang berada di musim puncak penghujan. Perkiraan waktunya hingga Maret 2023 nanti. Hal ini karena faktor angin yang sedang berputar di barat Australia. Angin tersebut membawa awan berisi gumpalan air sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Dihimbau untuk masyarakat tetap berhati-hati. Terlebih bagi nelayan. Sebab, cuaca ekstrem juga menyebabkan gelombang tinggi.
‘’Untuk saat ini cuacanya masih ekstrem. Hujan masih akan berlangsung hampir setiap hari,’’ tandasnya. (zid/tok)