29.5 C
Tuban
Monday, 25 November 2024
spot_img
spot_img

Di luar Toko Modern, Minyak Goreng Subsidi Masih Sulit Dicari

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Problem melambungnya harga minyak goreng (migor) di Kota Legen belum sepenuhnya teratasi. Di luar super market dan minimarket, harga migor masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Sementara stok migor di toko-toko modern masih sangat terbatas.

Anik, salah satu ibu rumah tangga mengaku harga migor di luar supermarket dan toko berjaringan masih mahal. Jauh di atas HET.

‘’Ada yang Rp 16 ribu, Rp 18 ribu, bahkan sampai Rp 20 ribu per liternya,’’ katanya yang baru saja membeli migor di pasar tradisional dan toko kelontong.

Ibu satu anak ini terpaksa membeli migor dengan harga tinggi karena stok migor di toko-toko modern sangat terbatas. Beberapa minimarket yang didatangi stoknya kosong, pun dengan supermarket.

Baca Juga :  Mendag Lutfi Minta Distributor Migor Percepat Pasok Migor ke Pasar

‘’Terpaksa harus beli di toko biasa,’’ katanya.

Menurutnya, stok di pasar tradisional dan toko-toko kelontong cukup melimpah. Namun, mau tidak mau harus membayar dengan harga di atas HET.

‘’Alasannya, karena kulakannya juga mahal. Bukan migor yang disubsidi pemerintah,’’
terang dia. (tok)

TUBAN, Radar Tuban – Problem melambungnya harga minyak goreng (migor) di Kota Legen belum sepenuhnya teratasi. Di luar super market dan minimarket, harga migor masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Sementara stok migor di toko-toko modern masih sangat terbatas.

Anik, salah satu ibu rumah tangga mengaku harga migor di luar supermarket dan toko berjaringan masih mahal. Jauh di atas HET.

‘’Ada yang Rp 16 ribu, Rp 18 ribu, bahkan sampai Rp 20 ribu per liternya,’’ katanya yang baru saja membeli migor di pasar tradisional dan toko kelontong.

Ibu satu anak ini terpaksa membeli migor dengan harga tinggi karena stok migor di toko-toko modern sangat terbatas. Beberapa minimarket yang didatangi stoknya kosong, pun dengan supermarket.

Baca Juga :  Hadiri Rapat Kerja, Mendag: Harga Minyak Goreng Curah Rp 14.000 per Liter

‘’Terpaksa harus beli di toko biasa,’’ katanya.

- Advertisement -

Menurutnya, stok di pasar tradisional dan toko-toko kelontong cukup melimpah. Namun, mau tidak mau harus membayar dengan harga di atas HET.

‘’Alasannya, karena kulakannya juga mahal. Bukan migor yang disubsidi pemerintah,’’
terang dia. (tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img