TUBAN – Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban melalui dosen-dosennya terus melakukan inovasi melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satunya pengabdian yang berfokus pada pengembangan produk olahan pisang sebagai icon ekowisata kuliner berbasis digital di Desa Ngino, Kecamatan Semanding.
Melalui Hibah Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun 2023, tim dosen Unirow meningkatkan potensi ekowisata di Desa Ngino, Kecamatan Semanding.
Bekerja sama dengan pemerintah desa dan badan usaha milik desa (BUMDes) setempat, kegiatan tersebut menggabungkan pengetahuan akademik dan kearifan lokal untuk menciptakan inovasi kuliner unik dan berkelanjutan sebagai oleh-oleh khas wisata Sendang Asmoro.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dimotori Hesti Kurniahu, M.Si., Sri Musrifah, M.IP., dan Riska Andriani, M.Si. ini mengusung konsep ekowisata kuliner yang memanfaatkan teknologi digital.
Tim Dosen Unirow melihat potensi besar dalam produk olahan pisang di Desa Ngino. Sehingga ingin mengangkatnya menjadi daya tarik ekowisata yang lebih modern dan terjangkau.
Selain memberdayakan masyarakat lokal dalam menghasilkan produk olahan pisang yang lebih beragam, kegiatan tersebut juga berfokus pada praktik pertanian berkelanjutan, yaitu menjadikan produk olahan pisang sebagai icon ekowisata Sendang Asmoro.
Salah satu bagian penting dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah pembuatan platform digital yang memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi berbagai produk olahan pisang dari Desa Ngino secara online.
Kegiatan ini bukan hanya tentang mengembangkan kuliner lokal, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru kepada masyarakat desa Ngino.
‘’Produk olahan pisang diharapkan akan menarik wisatawan, dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja,’’ tutur Hesti Kurniahu didampingi tim.
Hesti mengatakan, tim Dosen Unirow Tuban menunjukkan komitmennya dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat seperti ini.
Diharapkan inovasi kuliner berbasis digital ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan kekayaan alam dan teknologi.
‘’Sehingga dapat mendukung pembangunan ekowisata yang berkelanjutan,’’ harapnya. (yud/tok)