Radartuban.jawapos.com – Tantangan berat siap dihadapi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop UKM Perdag) menyusul rencana penataan Pasar Bongkaran menjadi Pasar Grosir. Sebab, dapat dipastikan rencana itu bakal berjalan alot.
Kepala Diskop UKM Perdag Tuban Agus Wijaya membenarkan perihal rencana penataan pasar di belakang Pasar Baru Tuban tersebut. Namun, kapan rencana itu akan direalisasikan, Agus—sapaan akrabnya—belum bisa memastikan.
Sejauh ini institusinya masih fokus revitalisasi Pasar Baru. Puluhan kios dan los diperbaiki guna memberikan rasa nyaman pedagang dan pembeli.
‘’Sementara masif fokus revitalisasi. Akhir tahun ini tuntas,’’ katanya.
Lantas, kapan rencana merubah Pasar Bongkaran menjadi Pasar Grosir akan mulai dimatangkan? Agus masih belum bisa memastikan.
Diakui dia, selama ini pegadang Pasar Bongkaran memang sering selisih paham dengan pedagang Pasar Baru Tuban. Oleh pedagang Pasar Baru, keberadaannya dianggap merugikan.
Sebab, yang idelanya cukup menjadi tempat bongkaran dagangan, kini banyak pedagang eceran berjualan di tempat tersebut. Sehingga dianggap merugikan pedagang di dalam Pasar Baru.
‘’Sebab itu, nanti kita rencanakan menjadi Pasar Grosir. Sehingga lebih tertib,’’ terangnya.
Jika rencana menjadikan pasar grosir terealisasi, kemungkinan tidak ada lagi selisih paham. Sebaliknya, akan ada interaksi yang baik antara pedagang Pasar Baru dan pedagang Pasar Bongkaran.
‘’Karena menjadi pasar grosir, maka nanti fungsinya sebagai pemasok pedagang eceran di Pasar Baru,’’ harapannya, dan itu memang langkah ideal untuk menghilangkan selisih paham antara pedagang Pasar Baru dan Pasar Bongkaran. (tok)