TUBAN – Transaksi belanja barang/jasa di lingkup Pemkab Tuban melalui aplikasi e-katalog menunjukkan tren peningkatan.
Hingga pertengahan September 2023 ini, nilai transaksi pada aplikasi yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu telah mencapai sekitar Rp 26,5 miliar.
Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Tuban Anthon Tri Laksono mengatakan, kegiatan belanja barang/jasa di sebagian besar organisasi perangkat daerah (OPD) telah menggunakan e-katalog.
Hanya saja, diakui Anton—sapaan akrabnya, belum semua etalase dalam e-katalog terfasilitasi.
‘’Untuk saat ini, etalase katalog lokal yang kami fasilitasi masih terbatas, tapi ke depan akan terus kami tambah,’’ ujarnya.
Diakui Anton, transaksi di e-katalog masih didominasi belanja barang konstruksi. Sementara produk hasil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih minim.
‘’Ke depan, akan kami maksimalkan (mewadahi produk-produk UMKM, Red),’’ katanya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Tuban itu mengatakan, e-katalog merupakan salah satu sumber poros perputaran ekonomi secara digital.
Sehingga, kata dia, pada tahun anggaran 2023 ini pihaknya meminta seluruh OPD meningkatkan jumlah transaksi melalui e-katalog.
Selain itu, instansi yang ada juga harus mengajak para pelaku usaha untuk mendaftarkan produk-produknya di e-katalog lokal.
‘’Semangatnya adalah menggerakkan ekonomi daerah,’’ tegasnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada pelaku UMKM agar menampilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. Sehingga produk lokal bisa bersaing dengan produk dari luar. (yud/tok)