Radartuban.jawapos.com – Melimpahnya ragam komoditas pertanian, perkebunan, pertambangan, hingga kerajinan yang tersebar pada 20 kecamatan di Tuban mendorong Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky untuk mewacanakan terbentuknya misi dagang kecamatan mulai tahun ini. Dalam wacana tersebut, antarkecamatan akan jual—beli komoditas masing-masing. Harapannya, perputaran ekonomi di tingkat lokal semakin menguat.
Wacana misi dagang kecamatan tersebut sering disampaikan bupati dalam beberapa forum kedinasan pada akhir 2022 lalu. Salah satunya acara penyerahan Insentif Prestasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Selasa (20/12). Juga pada pelantikan pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di tempat yang sama, Jumat (30/12).
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo menyampaikan, wacana misi dagang yang diinisiasi Mas Lindra tersebut kini tengah proses untuk direalisasikan. Dia menyampaikan, banyak hal yang perlu disiapkan untuk merealisasikan wacana tersebut. ‘’Yang jelas para camat telah terkoordinasi dan berkomitmen menyukseskan misi dagang kecamatan tersebut,’’ ujarnya.
Sampai sejauhmana Pemkab Tuban memproses misi dagang antarkecamatan tersebut? Mantan kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Tuban itu belum menjelaskan detail.
Dia hanya menuturkan, saat ini para camat diminta menginventarisir ragam komoditas di wilayahnya masing-masing. Begitu juga pasar komoditas tersebut. ‘’Ragam komoditas serta pasarnya wajib diketahui. Dua data itu merupakan peta awal misi dagang kecamatan,’’ terangnya.
Arif menyampaikan, para camat juga diminta menginventarisir komoditas yang menjadi kebutuhan kecamatan masing-masing. Khususnya komoditas yang tak dimiliki atau terdapat di kecamatan tersebut, namun terdapat di kecamatan lain. Dengan demikian, kecamatan yang membutuhkan dan kecamatan yang memiliki komoditas bisa menjalin kerja sama perdagangan. ‘’Tak perlu membeli komoditas dari luar Kabupaten Tuban,’’ jelasnya.
Pejabat yang menggeluti usaha ternak lebah madu itu belum bisa memastikan kapan misi dagang tersebut direalisasikan. ‘’Yang jelas diupayakan tahun ini,’’ katanya.
Sekadar diketahui, misi dagang kecamatan yang diinisiasi Mas Lindra terinspirasi dari misi dagang Jawa Timur yang dicetuskan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada akhir 2022 lalu. Misi dagang tingkat provinsi tersebut, menurut Mas Lindra, dapat diadopsi dan diterapkan di kabupaten karena mekanismenya hampir sama. Hanya membutuhkan beberapa penyesuaian saja. (sab/ds)