Radartuban.jawapos.com – Setelah berhasil menurunkan angka kemiskinan, tahun ini Pemkab Tuban kembali menargetkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Pertumbuhan ekonomi 2022 yang baru dirilis Maret mendatang tersebut ditargetkan tumbuh menjadi 4,31 persen atau naik 1,31 persen dari 2021 yang tercatat sebesar 3 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Tuban Agung Tri Wibowo cukup optimistis ekonomi Tuban tahun ini mengalami pertumbuhan. Itu setelah melihat geliat perekonomian di berbagai sektor pascapandemi Covid-19.
Dia mengatakan, perputaran roda perekonomian di semua kecamatan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
”Tentu ini menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi selama 2022. Pariwisata tahun ini juga semakin berkembang,’’ ujarnya ketika menjadi pemateri Outlook Perekonomian dan Sosial Tuban 2023 dan Workshop Wartawan di Fave Hotel Tuban kemarin (26/12).
Agung, sapaannya menyampaikan, tantangan pada 2022 ini tidak terlalu berat ketimbang 2021 lalu.
Selama masa pandemi Covid-19, kata dia, pertumbuhan ekonomi bisa mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Karena itu, setelah pagebluk tersebut melandai, Agung optimistis tahun ini bisa naik lebih tinggi lagi.
‘’Saya kira tahun ini dengan naik 1,31 sampai dua digit tidak sulit. Jadi harapan pertumbuhan ekonomi bisa naik antara empat sampai lima persen,’’ kata mantan camat Merakurak itu.
Apalagi, lanjut Agung, nantinya pemerintah pusat menghapus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). ”Tentunya, perekonomian di Tuban bisa lebih bergeliat lagi,” tegasnya.
Di sesi sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban Eko Mardiana mengatakan, pertumbuhan ekonomi sudah mulai terasa pada 2021 setelah pelonggaran aktivitas masyarakat. Itu ditambah dengan masifnya program vaksinasi pada 2021 yang memberikan sinyal positif bagi sektor perekonomian.
‘’Hasilnya, pada tahun tersebut perekonomian bisa naik 3 persen dari tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi hingga 5,85 persen,’’ ujarnya.
Kemudian, pada tahun ini, lanjut Eko, setelah perputaran ekonomi kembali normal, pertumbuhan perekonomian semakin naik. Pertumbuhan tersebut bisa di atas 1,31 poin untuk mencapai target rencana kerja pembangunan daerah (RKPD).
‘’Sesuai dengan perencanaan bappeda dan OPD lain, pertumbuhan ekonomi 2022 ini menjadi 4,07 persen sampai 4,31 persen,’’ ujarnya.
Eko menyebut pertumbuhan tersebut bukan hal yang sulit. Terlebih, tahun ini banyak program bupati Tuban di tingkat kecamatan hingga kabupaten mulai sektor pertanian sampai sektor jasa mampu mendongkrak ekonomi.
Kabid Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Abdul Afif mengatakan, salah satu pertumbuhan ekonomi Tuban tahun lalu yang menyumbang pertumbuhan ekonomi adalah sektor komunikasi.
Menurut dia, ketika semua sektor terdampak, hanya sektor komunikasi yang tetap survive. Dia membuktikan lapangan usaha di bidang informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 8,88 persen pada 2020 dan 8,16 persen pada 2021.
Stabilnya sektor komunikasi, menurut Afif, menjadi penguat bahwa saat ini harus ada transisi ke era digital.
‘’Era digital sudah bukan lagi perkara masa depan, namun sudah menjadi realita seluruh dunia,’’ ujarnya.
Sementara itu, Pemred Jawa Pos Radar Tuban Dwi Setiyawan yang mengupas di sesi akhir mengungkapkan, inflasi dunia yang dipicu perang Rusia dan Ukraina cenderung naik. Jika situasi tersebut tidak berubah sampai pertengahan 2023, kata dia, tidak ada yang bisa menjamin krisis global tidak menimpa Indonesia.
Dwi mengatakan, kalau Tuban terimbas, hanya sektor pasar ekspor dan riil yang mengalami krisis. Meski demikian, lanjut dia, sektor pertanian dan kelautan dipastikan tahan banting. Itu karena petani dan nelayan bisa menyediakan bahan pangannya sendiri tanpa ketergantungan dari pihak luar.
”Apalagi, Tuban sudah swasembada pangan. Ketahanan itu sudah teruji pada krisis moneter 1997-1998,” pungkas wartawan berkompetensi utama itu. (fud/ds)