Radartuban.jawapos.com – Menjelang peringatan natal dan tahun baru (Nataru), tim pengendali inflasi daerah (TPID) bersama tim satgas pangan Polres dan Kodim 0811 Tuban menggelar pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Kemarin (29/11), pemantauan 13 jenis bahan pokok berlangsung di Pasar Baru Tuban dan Pasar Karangagung Palang.
Hasilnya, tim gabungan menemukan harga telur ayam mengalami kenaikan cukup signifikan, tembus Rp 29.500 per kilogram (kg). Lonjakan tersebut di atas harga normal Rp 25 ribu. Sementara kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti daging, beras, maupun lainnya stabil. Untuk sementara belum ditemukan kenaikan signifikan dan berpengaruh pada inflasi daerah.
‘’Secara keseluruhan kesediaan bahan pokok aman dan tidak ada kelangkaan,’’ ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tuban Endro Budi Sulistyo usai melakukan pemantauan di dua pasar tradisional tersebut. Dia juga memastikan ketersediaan bahan pokok aman sampai akhir tahun.
Disinggung terkait kenaikan harga telur, Endro, sapaannya menegaskan, hal tersebut dipicu dari cairnya bantuan sosial, seperti bantuan pangan nontunai (BPNT) atau program keluarga harapan (PKH), yang salah satu komponennya adalah telur ayam.
Terkait kenaikan tersebut, kata dia, Pemkab Tuban sudah bekerja sama dengan Kabupaten Blitar untuk memastikan pasokan telur ayam di Tuban benar-benar aman. Dengan demikian, komoditas tersebut bisa memenuhi permintaan perayaan Nataru.
Untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok lain, dia memprediksi masih aman dan tidak ada kelangkaan. ‘’Masyarakat tidak perlu panik buying,’’ pungkasnya.
Setelah pemantauan kemarin, kegiatan diagendakan berkala hingga 6 Desember mendatang. Sasarannya masih sama, pasar tradisional. (fud/ds)