Ide bisnis bisa muncul dari mana saja. Seperti yang dialami Chyntia Ika Putri yang mendapatkan ide bisnis jasa buket dan hantaran saat dia memberi kado temannya yang ulang tahun.
Chyntia yang kebingungan memberi kado sahabat baiknya itu mulai kepikiran untuk memberi kado buket atau bingkisan yang biasa diisi uang, camilan, dan aksesori.
Setelah kado diberikan kepada temannya, muncul ide untuk mulai mengomersialkan kemampuannya tersebut. Lulusan MAN 1 Tuban ini lantas membuat buket pertamanya untuk dijual di online shop miliknya. Awalnya, buket tersebut sulit untuk dijual karena masih menjadi hal baru di Tuban.
‘’Setelah itu buket mulai banyak yang beli, terutama saat ada acara seperti wisuda sekolah,’’ tuturnya.
Cewek 21 tahun ini tak menyangka bisnis yang idenya bermula dari hal sederhana tersebut ternyata menjadi sebagian sumber pendapatannya. Kini, buket bikinan Chyntia banyak dipesan untuk berbagai acara. Terbanyak acara sekolah dan kegiatan pelajar. Selebihnya, acara pra dan pernikahan yang membutuhkan hantaran.
‘’Bisnis harus kreatif dan dimulai dari hal sederhana yang paling dekat dengan kita,’’ tuturnya berbagi tips.
Cewek yang tinggal di Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban ini mengaku suka aktif berkegiatan. Berbagai jenis wirausaha pun pernah dicoba. Selain bisnis buket, dia juga pernah mencoba peruntungan menjadi perias. Sempat laris saat acara sekolah dan kampus seperti perpisahan, pentas seni, dan sebagainya. Namun, usahanya tersebut harus terhenti karena pandemi Covid-19.
‘’Saya bukan tipe orang yang suka berdiam diri di rumah,’’ kata dia. (yud/ds)
Ide bisnis bisa muncul dari mana saja. Seperti yang dialami Chyntia Ika Putri yang mendapatkan ide bisnis jasa buket dan hantaran saat dia memberi kado temannya yang ulang tahun.
Chyntia yang kebingungan memberi kado sahabat baiknya itu mulai kepikiran untuk memberi kado buket atau bingkisan yang biasa diisi uang, camilan, dan aksesori.
Setelah kado diberikan kepada temannya, muncul ide untuk mulai mengomersialkan kemampuannya tersebut. Lulusan MAN 1 Tuban ini lantas membuat buket pertamanya untuk dijual di online shop miliknya. Awalnya, buket tersebut sulit untuk dijual karena masih menjadi hal baru di Tuban.
‘’Setelah itu buket mulai banyak yang beli, terutama saat ada acara seperti wisuda sekolah,’’ tuturnya.
Cewek 21 tahun ini tak menyangka bisnis yang idenya bermula dari hal sederhana tersebut ternyata menjadi sebagian sumber pendapatannya. Kini, buket bikinan Chyntia banyak dipesan untuk berbagai acara. Terbanyak acara sekolah dan kegiatan pelajar. Selebihnya, acara pra dan pernikahan yang membutuhkan hantaran.
- Advertisement -
‘’Bisnis harus kreatif dan dimulai dari hal sederhana yang paling dekat dengan kita,’’ tuturnya berbagi tips.
Cewek yang tinggal di Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban ini mengaku suka aktif berkegiatan. Berbagai jenis wirausaha pun pernah dicoba. Selain bisnis buket, dia juga pernah mencoba peruntungan menjadi perias. Sempat laris saat acara sekolah dan kampus seperti perpisahan, pentas seni, dan sebagainya. Namun, usahanya tersebut harus terhenti karena pandemi Covid-19.
‘’Saya bukan tipe orang yang suka berdiam diri di rumah,’’ kata dia. (yud/ds)