Sebelum pandemi Covid-19, semua sektor hiburan bisa menjadi pundi-pundi penghasilan. Termasuk bagi para musisi yang menghasilkan pendapatan dari panggung ke panggung. Namun, kondisi tersebut berubah total sejak Maret 2020. Persisnya, saat pemerintah resmi mengumumkan kasus pertama yang dilanjutkan penetapan pandemi Covid-19.
Suasana meriah dan ingar-bingar panggung hiburan tidak hanya dirindukan masyarakat. Namun, juga para pelaku seninya, seperti Khomim Andayani, 26. Sebelum pandemi, pendapatannya dari menyanyi cukup untuk menutup seluruh kebutuhan rumah tangganya.
‘’Sekarang sulit kalau hanya mendapatkan penghasilan dari pementasan,’’ kata cewek asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak itu.
Cewek yang memiliki nama panggung Ani Puspita ini mengatakan, sebelum pandemi, dia memiliki jadwal manggung sangat padat. Bahkan, dia beberapa kali dikontrak untuk tampil di salah satu stasiun televisi nasional. Sekarang? Pendapatan Ani tak pasti.
‘’Sekarang nyambi buka usaha jualan jajan, hasil dari pentas tak menjanjikan seperti dulu,’’ kata dia.
Lulusan SMAN 1 Kerek ini mengatakan, saat kondisi mulai normal, dunia kembali dilanda varian baru Omicron. Jadwal manggung Ani yang sudah dijadwalkan mulai bulan depan banyak yang dibatalkan mendadak. Alasannya, para pemilik hajat takut tak diberi izin menggelar keramaian.
‘’Semua orang pasti merindukan momen bebas tanpa protokol kesehatan. Semua rindu masa sebelum pandemi,’’ tuturnya. (yud/ds)
Sebelum pandemi Covid-19, semua sektor hiburan bisa menjadi pundi-pundi penghasilan. Termasuk bagi para musisi yang menghasilkan pendapatan dari panggung ke panggung. Namun, kondisi tersebut berubah total sejak Maret 2020. Persisnya, saat pemerintah resmi mengumumkan kasus pertama yang dilanjutkan penetapan pandemi Covid-19.
Suasana meriah dan ingar-bingar panggung hiburan tidak hanya dirindukan masyarakat. Namun, juga para pelaku seninya, seperti Khomim Andayani, 26. Sebelum pandemi, pendapatannya dari menyanyi cukup untuk menutup seluruh kebutuhan rumah tangganya.
‘’Sekarang sulit kalau hanya mendapatkan penghasilan dari pementasan,’’ kata cewek asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak itu.
Cewek yang memiliki nama panggung Ani Puspita ini mengatakan, sebelum pandemi, dia memiliki jadwal manggung sangat padat. Bahkan, dia beberapa kali dikontrak untuk tampil di salah satu stasiun televisi nasional. Sekarang? Pendapatan Ani tak pasti.
‘’Sekarang nyambi buka usaha jualan jajan, hasil dari pentas tak menjanjikan seperti dulu,’’ kata dia.
- Advertisement -
Lulusan SMAN 1 Kerek ini mengatakan, saat kondisi mulai normal, dunia kembali dilanda varian baru Omicron. Jadwal manggung Ani yang sudah dijadwalkan mulai bulan depan banyak yang dibatalkan mendadak. Alasannya, para pemilik hajat takut tak diberi izin menggelar keramaian.
‘’Semua orang pasti merindukan momen bebas tanpa protokol kesehatan. Semua rindu masa sebelum pandemi,’’ tuturnya. (yud/ds)