Iim Khoiria, pelajar asal Desa Leran Kulon, Kcamatan Palang ini membuktikan bahwa penulis bisa menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Produktivitasnya yang mampu melahirkan 13 karya novel itu berbuah penghargaan. Sejumlah platform penerbit digital nasional dan internasional mengontraknya.
———————————————————–
USIANYA masih sangat belia, 24 tahun. Namun, Iim Khoiria sudah menjadi penulis yang sangat produktif hingga melahirkan 13 karya novel. Beberapa karya dikontrak oleh platform penulis digital raksasa seperti Wattpad, Novelme, dan Dreame.
Beberapa penerbit buku sering menawari kontrak untuk menerbitkan karya Iim ke dalam bentuk fisik, namun masih terkendala kontrak dengan platform digital tersebut.
Tiga novel yang selesai ditulis dan diterbitkan di Wattpad adalah Amira Azzahra, Thalassopobia, dan Macarolove. Sedangkan masih dalam tahap on going (terbit berkelanjutan) di platform asal Kanada itu berjudul Previous Love. Selanjutnya yang terbit di Novelme, platform penulis digital lain berjudul Lost Marriage. Lalu Bitter Chocolate Scandal, Broken Shadow, Adorable Love, dan Sepakat Sepaket seluruhnya terbit di platform Dreame.
Untuk novel yang berjudul Twenty, Diary Tania, Raga untuk Selia, dan Detik Kopi Tan saat ini statusnya coming soon atau segera rilis di platform yang sama.
Iim mengatakan, semua novel yang ditulis bertema anak muda. Ide ceritanya mayoritas merupakan pengalaman pribadi. Sebagian dari fenomena sekitar dan pengalaman orang terdekat plus ditambahi bumbu-bumbu fiksi khas imajinasi remaja.
‘’Semua saya rangkai biar jadi sebuah cerita utuh,’’ tuturnya.
Dara yang tinggal di Desa Lewan Kulon, Kecamatan Palang ini menjelaskan, hobinya menulis sudah ditekuni sejak duduk di bangku SMPN 1 Palang. Saat itu, dia aktif mengikuti kompetisi menulis tingkat pelajar. Salah satu prestasinya adalah sepuluh nominasi terbaik lomba Menulis Surat untuk Bupati 2012. Dari prestasi tersebut, dia semakin termotivasi menghasilkan tulisan lain.
‘’Passion saya sejak dulu membaca dan menulis,’’ ungkap bungsu dari dua bersaudara itu.
Hingga pada 2014, Iim mulai mengenal Wattpad, sebuah platform digital untuk penulis yang dibuat di Toronto, Kanada. Namun, saat itu dia baru menjadi pembaca. Bosan jadi pembaca, Iim yang saat ini berstatus mahasiswi S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai memutuskan untuk jadi penulis.
‘’Saat masih kuliah sering menulis di koran untuk mengasah skill,’’ tuturnya.
Iim sadar betul tidak semua tulisan bisa terbit di koran. Harus melalui filter yang ketat hingga tulisan dinyatakan layak terbit. Setelah tulisannya beberapa kali terbit di koran, dia semakin percaya diri untuk mengirimkan tulisannya yang lain ke platform penulis digital internasional dan nasional.
‘’Tulisan novel pertama yang dikontrak dan diterbitkan Wattpad pada 2018 berjudul Amira Azzahra,’’ kenangnya
Sukses terbit di platform penulis digital yang sedang populer tersebut, antusias Iim semakin meningkat. Novel kedua yang berjudul Thalassopobia kembali sukses mendapat perhatian dari penerbit yang sama. Novel bertema cinta itu sudah dibaca 1,56 juta orang sejak dirilis pada 2020 lalu.
‘’Novel kedua saya berjudul Thalassopobia ini sudah dilamar lebih dari 20 penerbit buku, tapi belum bisa karena terhalang kontrak eksklusif,’’ ujarnya.
Dari dua novel pertamanya itu, nama Iim semakin terkenal di kalangan pembaca platform novel digital. Dia kerap diundang ke berbagai acara di ibu kota. Baik sebagai narasumber atau tawaran kontrak kepenulisan lain. Apakah dari menulis semua novel itu menjadi sebuah pendapatan? Iim menjawab tegas, iya.
‘’Kalau diitung-itung sudah mendapatkan puluhan juta dari semua platform yang menerbitkan tulisan saya,’’ ucapnya. (yud/ds)